Matapapua – Sorong : Program nasional keluarga Berencana yang telah dicanangkan pemerintah diera orde baru merupakan bentuk antisipasi meningkatnya jumlah penduduk Indonesia diluar perkiraan, peningkatan ini akan menimbulkan dampak berbagai aspek terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas guna menopang pembangunan bangsa secara berkelanjutan.
Plt Deputi Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Pusat, M. Yani mengatakan bahwa keberhasilan program Keluarga Berencana ditahun 70-an yang lalu memberi dampak bonus demografi, artinya ketika jumlah angkatan kerja dengan yang harus ditanggung perbandingannya tidak mencapai 50% diseluruh Indonesia, puncak masa bonus demografi diperkirakan terjadi ditahun 2035 sampai 2045, diharapkan dengan adanya bonus demografi ini akan membawa dampak tersendiri bagi pembangunan Indonesia dimasa akan datang.
“Sebelumnya ada yang menetapkan 10 tahun diawal tentang bonus demografi, ahli kependudukan mengatakan sekitar 10 tahun walaupun semua provinsi berbeda untuk bonus demografi ini begitu juga ditingkat provinsi juga berbeda antara satu kabupaten dengan kabupaten yang lain tapi secara umum Indonesia dan bonus demografi puncaknya pada masa-masa itu,
“Ini merupakan kesempatan emas Indonesia bonus demografi tidak akan mungkin terulang, sebuah kesempatan bagi bangsa kita, tapi juga ibarat pisau bermata dua di satu sisi kalau kita mampu memenuhi syarat-syarat dengan begitu bonus demografi ini memberikan kesempatan kita untuk keluar menjadi negara ekonomi terbesar keempat atau kelima negara di dunia yang mempunyai ekonomi yang kuat” kata M. Yani, Selasa (26/3/2019).
M. Yani berharap dengan peluang dan tantangan bangsa saat ini yang begitu komplek dapat disikapi bijak untuk memajukan bangsa dan negara.
Discussion about this post