• 14 Dec, 2025

Pemuda 18 Tahun Ditikam OTK di Belakang Kantor DPRK Nabire, Keluarga Minta Pengamanan Ditingkatkan

Pemuda 18 Tahun Ditikam OTK di Belakang Kantor DPRK Nabire, Keluarga Minta Pengamanan Ditingkatkan

MataPapua, Kabupaten Nabire - Aksi penikaman oleh orang tak dikenal (OTK) menggegerkan warga Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Seorang pemuda berusia 18 tahun menjadi korban penyerangan di lorong belakang Kantor DPRK Nabire, Kelurahan Bumi Wonorejo pada Jumat petang (12/12/2025).

Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial setelah rekaman kondisi korban beredar luas di sejumlah grup WhatsApp.  Korban diketahui bernama Muhammad Askar (18).

tikam3
 

Akibat serangan tersebut, ia mengalami luka serius di bagian punggung dan harus menjalani sekitar 20 jahitan.

Dalam video berdurasi 38 detik yang beredar, korban tampak menahan rasa sakit dengan pakaian putih yang dikenakannya berlumuran darah.

Kakak korban, Nur Febry saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan memaparkan kronologi insiden yang dialami adiknya.

Ia menjelaskan, sebelum kejadian korban baru saja pulang dari latihan lari sekitar pukul 17.30 WIT namun sekitar pukul 18.30 WIT saat melintas di lorong belakang Kantor DPRK Nabire, korban tiba-tiba diserang pelaku.

tikam2
 

“Awalnya adik saya tidak sadar kalau diikuti karena kondisi gelap dan listrik sedang padam. Saat hendak menyeberang jalan, dia baru menyadari ada orang di belakang, lalu langsung ditebas di bagian punggung,” ujar Nur Febry.

Ia menuturkan, pelaku diduga berjumlah dua orang dan menggunakan sepeda motor Honda Beat Street.

Usai melakukan penyerangan, kedua pelaku sempat terjatuh sehingga tidak sempat mengambil barang-barang milik korban.

“Motor dan tas adik saya aman karena pelaku terjatuh,” jelasnya.

tikam4
 

Setelah diserang, korban berusaha menyelamatkan diri dengan pulang ke rumah tanpa sempat mengambil sepeda motornya yakni Honda CRF, yang tertinggal di lokasi kejadian.

Keluarga korban mengungkapkan, selama ini kawasan belakang Kantor DPRK Nabire dikenal relatif aman karena adanya penjagaan aparat kepolisian akan tetapi insiden tersebut membuat mereka merasa waswas.

Menurut Nur Febry, lokasi kejadian berada di jalur dalam kawasan DPRK Nabire yang lurus ke arah belakang hingga perempatan jalan poros dan di titik tersebut tidak terdapat lampu penerangan dan kondisi semakin gelap akibat pemadaman listrik.

Pasca kejadian, korban kemudian dilarikan untuk mendapatkan perawatan medis dan saat ini menjalani rawat jalan.

"Jahitannya sekitar 20-an. Sekarang kondisi adik sudah stabil dan sudah pulang ke rumah setelah kontrol di RSUD Nabire,” katanya.

Tak lama setelah kejadian, personel Polres Nabire mendatangi lokasi untuk melakukan interogasi awal.

Pihak keluarga kini telah membuat laporan resmi ke Polres Nabire pada Sabtu (13/12/2025).

Keluarga korban berharap aparat Kepolisian meningkatkan pengamanan khususnya di area belakang Kantor DPRK Nabire yang dinilai rawan.

"Seharusnya pos juga ada di bagian belakang, karena sudah beberapa kali kejadian,” tutup Nur Febry.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian terkait perkembangan penanganan kasus penikaman tersebut.