Merauke, Matapapua.com - PT. BIA bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membeli getah pohon karet milik masyarakat adat yang ada di kampung-kampung kawasan suaka marga satwa danau bian.
Operasional Manager Environmental Conservation and Community Development Program PT BIA, Renate R.T. Rahar di Kampung Boha, Distrik Muting, Kabupaten Merauke pada Rabu (26/11), mengatakan bahwa pembelian getah karet masyarakat tersebut merupakan salah satu bagian dari program peningkatan penghasilan atau pendapatan keluarga masyarakat adat di kawasan suaka marga satwa danau bian yang dilakukan oleh PT. BIA.
"Kampung Boha Distrik Muting adalah salah satu kampung yang menjadi fokus program peningkatan penghasilan atau pendapatan keluarga yang dilakukan oleh PT. BIA," ujar Renate.
Dia menyampaikan bahwa setiap kampung di kawasan suaka marga satwa danau bian termaksud Kampung Boha memiliki potensi pohon karet. Rata-rata masyarakat punya pohon karet namun selama ini tidak dikelola maksimal karena kesulitan penjualan.
Karena itu, dalam program peningkatan pendapatan masyarakat ini, PT. BIA mendatangkan pembeli untuk membeli getah karet masyarakat dengan harga Rp9.000 per kilogram. Getah karet yang dibeli dari masyarakat akan dikirim ke Surabaya dalam jumlah besar yakni 20 ton sekali pengiriman.
"Tidak hanya mendatangkan pembeli dalam program ini juga, PT. BIA juga memberikan bantuan peralatan sadap getah karet bagi masyarakat," ungkapnya.
Petani Karet Kampung Boha, Yanuarius Farnebun yang memberikan keterangan terpisah, memberikan apresiasi atas program tersebut karena masyarakat tidak lagi kesulitan dalam menjual getah karet.
Menurut dia, harga beli getah karet oleh pembeli yang didatangkan perusahaan yakni Rp9.000 per kilogram sudah sangat bagus. Dan sangat membantu masyarakat dalam peningkatan pendapatan keluarga.
"Harga tersebut sudah bagus karena mereka beli dalam jumlah banyak sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan dalam menjual hasil getah karet," tambah dia.