MataPapua, SORONG - Tujuh narapidana melarirakan diri dari Lapas Kelas IIB Sorong, Papua Barat Daya, setelah menjebol dinding kamar tahanan menggunakan sendok.
Ketujuh narapidana itu, kabur dari Lapas Kelas IIB Sorong pada 1 April 2025 pukul 04.54 WIT. Narapidana tersebut masing-masing berinisial AR, AO, AA, EL, YW, JJ dan TW.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Papua Barat, Hensa Susanto mengatakan, saat ini pihaknya sudah investigasi dan pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti ke tujuh tahanan yang kabur.
"Bangunan sudah rapuh karena sering terendam banjir saat hujan. Sehingga hal ini dimanfaatkan narapidana untuk kabur dengan membobol tembok bagian bawah yang diduga menggunakan sendok stainless steel. Ungkap Hensa kepada awak medua di Lapas Sorong pada Rabu siang (2/4/2025).
Hensa menjelaskan, untuk memastikan keamanan di Lapas IIB Sorong, kini, bangunan tersebut telah dilakukan renovasi oleh pihak berwenang sebagai langkah antisipatif.
Menurut Hensa, ketujuh narapidana yang melarikan diri tersebut berasal dari kasus yang berbeda-beda, yaitu pencurian, penganiayaan dan satu di antaranya terkait dengan insiden penembakan terhadap anggota TNI di Kisor, Kabupaten Maybrat.
"Jadi kamar tahanan dihuni sepuluh orang. Jumlah warga binaan di lapas sekitar 500 orang," Ungkapnya
Sementara itu, Kapolresta Sorong Kota, Kombespol Happy Perdana Yudianto mengatakan bahwa, setelah menerima informasi tersebut, pihaknya langsung membentuk tim khusus untuk melakukan pencarian dan pengejaran terhadap tujuh narapidana yang kabur dari Lapas Kelas IIB Sorong.
"Tujuh tahanan yang kabur identitasnya sudah di kantongi, dan foto-foto mereka sudah disebarkan. Untuk mencegah agar mereka tidak melarikan diri keluar kota, maka kami sudah menutup pintu-pintu serta jalan-jalan yang menuju keluar kota termasuk pelabuhan dan bandara," Tegas Kapolresta Sorong.
Kapolresta menambahkan, aparat kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap ketujuh narapidana yang kabur serta mengimbau masyarakat agar segera melapor jika mengetahui keberadaan mereka.
