• 13 Dec, 2025

Wempy Nauw Kenang Auguste Sagrim Salah Satu Tokoh Pemuda Penggagas Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya

Wempy Nauw Kenang Auguste Sagrim Salah Satu Tokoh Pemuda Penggagas Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya

MataPapua,Sorong - Kepergian mendadak salah satu tokoh muda Papua Barat Daya, Auguste C.R Sagrim meninggalkan duka mendalam. 

Auguste Sagrim meninggal dunia pada usia 43 tahun di RS Budi Kemuliaan, Jakarta, Rabu 24 September 2025 lalu.

IMG-20250926-WA0027
Kenangan Auguste C.R Sagrim, S.T wawancara usai mendaftar untuk mendapatkan rekomendasi Partai Amanat Nasional Kota Sorong, maju calon Walikota Sorong (Foto Istimewa/MataPapua.com)

Mendiang semasa hidupnya, selain sebagai pengiat sepakbola yang merupakan Presiden Safcom (Sagrim Football Community) Academy, ia juga pernah menjabat sebagai Anggot DPRD Kota Sorong dua periode dan Anggota DPRP Papua Barat Daya, namun mengundurkan diri untuk maju sebagai Walikota Sorong dan menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Sorong.

Salah satu tokoh pemekaran provinsi Papua Barat Daya, Wempy Nauw mengenang semasa mendiang berjuang bersama-sama pada tahun 2007 mendeklarasikan pemekaran provinsi ke 38 ini. 

Wempy Nauw mengatakan Auguste Sagrim merupakan salah satu tokoh aktivis dan pemuda saat itu ikut andil dalam deklarasi pemekaran Provinsi Papua Barat Daya di Gedung DPR Papua, Jayapura.

Semasa kuliah almarhum pernah menjabat sebagai ketua senat di Universitas Sains dan Teknologi (USTJ) Jayapura. 

Auguste Sagrim bersama Aktifis lainnya yang tergabung dalam Forum Percepatan Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya dan simpatisan, mempunyai kontribusi penting dalam sejarah pemekaran dan pembangunan provinsi.

Untuk itu, Wempy Nauw mengharapkan adanya penghormatan dari pemerintah provinsi atas mengenang jasa almarhum. 

“Kami harap agar Gubernur, sekretaris daerah, dan Ketua DPR Papua Barat Daya agar hadir dan memberi penghormatan pada acara persiapan pemakaman Auguste Sagrim. Penghormatan ini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian Auguste Sagrim  dan keluarganya,” ujar Wempy Nauw, Jumat 26 September 2025. 

Ia juga berpesan kepada generasi muda agar tidak larut dalam duka atas kepergian almarhum, tetapi meneruskan semangat dan dedikasi yang selama ini diperjuangkan Auguste Sagrim. 

“Generasi muda adalah barisan pembaharu dan masa depan Papua dan Papua Barat Daya. Semangat keaktifan dan kontribusi Auguste Sagrim diharapkan menjadi inspirasi untuk terus membangun daerah dan bangsa,” kata Wempy Nauw. 

Sekretaris Tim Pemekaran Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya, Yan Piet Bosawer menambahkan masa itu masyarakat mendesak deklarasi provinsi di Kota Sorong, namun Gubernur Papua Barat menegaskan adanya rencana lain dan isu deklarasi kemerdekaan Papua sempat mencuat.

“Pemerintah saat itu memblokade ruang publik di Kota Sorong melalui TNI dan POLRI serta membatasi penyampaian pendapat di muka umum,” ujar Bosawer.

Mahasiswa Jayapura, lanjut Bosawer, dipimpin Wempy Nauw menggagas pertemuan di Bumi Perumahan Cendrawasih yang melahirkan tim kecil Forum Percepatan Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.

Disitulah, kata Bosawer, peran Aguste Sagrim sebagai anggota aktif yang melakukan audiensi dengan Forkopimda dan mendapatkan respon baik dari DPR Papua.

Ia mengatakan dedikasi dari almarhum banyak berperan dalam pengembangan minat dan bakat sepak bola di Kota Sorong dan Sorong Raya, salah satunya lewat kompetisi Saf’Com Cup. 

“Penekanan pentingnya penghormatan terakhir kepada Gusti melalui pelayatan dan pemakaman, sebagai dedikasi atas jasanya. Mengusahakan pengakuan dan penghormatan bagi para penggagas awal provinsi Papua Barat Daya,” kata Bosawer. (*)