MataPapua, Kabupaten Nabire - Kepolisian Resor Nabire, Polda Papua Tengah menunjukkan komitmen pengamanan yang humanis dan profesional dalam mengawal aksi unjuk rasa damai yang digelar Lembaga Masyarakat Adat Suku Mee Ogeiye (LMA-O) Diyoweitopoke di Kantor DPRD Provinsi Papua Tengah, Jumat (12/12/2025) kemarin.
Aksi damai tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penyampaian aspirasi masyarakat adat terkait sengketa tapal batas adat di Distrik Kapiraya.
Dalam pengamanan kegiatan, Polres Nabire di bawah kepemimpinan AKBP. Samuel Dominggus Tatiratu, SIK menempatkan pendekatan persuasif dan pengayoman sebagai prinsip utama.

Sekitar 70 hingga 80 peserta aksi bergerak dari kawasan Kios Panjang, Pasar Karang, Kabupaten Nabire menuju Kantor DPRD Provinsi Papua Tengah.
Massa dikawal oleh aparat Kepolisian sejak titik kumpul hingga lokasi tujuan dengan pengamanan terbuka dan tertutup guna memastikan kelancaran arus lalu lintas serta keamanan publik.
Kapolres Nabire, AKBP. Samuel Dominggus Tatiratu, SIK menjelaskan bahwa pengamanan dilakukan berdasarkan koordinasi awal yang telah dibangun antara pihak Kepolisian dan penyelenggara aksi. Sebanyak 100 personel disiagakan untuk mengawal jalannya kegiatan.

“Sejak sebelumnya telah ada pemberitahuan dan koordinasi terkait rencana penyampaian aspirasi ini. Pengamanan kami laksanakan sesuai prosedur agar kegiatan berjalan aman, tertib dan kondusif,” ujar Kapolres usai kegiatan.
Aksi yang berlangsung sejak pagi tersebut berjalan tanpa gangguan keamanan.
Aspirasi masyarakat adat diterima langsung oleh para perwakilan DPRD Provinsi Papua Tengah sebagai bagian dari mekanisme demokrasi yang sah dan bermartabat.
Kapolres Nabire menegaskan bahwa pengamanan aksi unjuk rasa tidak hanya berorientasi pada aspek keamanan semata, tetapi juga menjamin hak konstitusional warga Negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum.
“Yang kami harapkan adalah penyampaian aspirasi dilakukan secara beretika, terkoordinasi, dan bertanggung jawab. Dengan adanya koordinator lapangan dan kepatuhan terhadap prosedur, kegiatan dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan dampak negatif,” jelasnya.

Keberhasilan pengamanan tersebut juga didukung sinergi lintas instansi, melibatkan personel Brimob Yon - A Nabire Pas - III Pelopor, Polsek jajaran serta Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Papua Tengah serta sikap kooperatif peserta aksi.
“Puji Tuhan, Alhamdulillah, aksi hari ini berjalan aman dan tertib. Ini merupakan hasil kerja bersama antara aparat keamanan dan masyarakat,” tambah Kapolres.
Polres Nabire menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap pelaksanaan tugas pengamanan khususnya pada kegiatan penyampaian aspirasi publik.
Pengamanan aksi damai LMA-O Diyoweitopoke tersebut mencerminkan peran Polri sebagai pengayom masyarakat dan penjaga ruang demokrasi dengan memastikan stabilitas keamanan tetap terjaga tanpa mengabaikan hak-hak dasar warga Negara di Provinsi Papua Tengah.