MataPapua, SORONG - Dalam rangka memperingati HUT Ke - 8, Kodam XVIII/Kasuari - Korem 181 / PVT berkolaborasi dengan Yayasan Kick Andy untuk menyelenggarakan kegiatan bakti sosial diantaranya dengan membagikan 12 kaki palsu kepada warga yang membutuhkan.
Kegiatan bakti sosial berlangsung di Rumah Sakit Angkatan Darat dr. Aryoko Kota Sorong, Papua Barat Daya dihadiri Danrem 181 Praja Vira Tama (PVT), Brigjen TNI Totok Sutriono pada Senin, (13/01/2025).
Danrem 181 Praja Vira Tama (PVT), Brigjen TNI Totok Sutriono (nomor 2 kiri)
Dalam kesempatan ini, Brigjen TNI Totok Sutriono merbincang-bincang sembari membantu memasangkan kaki palsu kepada warga yang membutuhkan.
Selain itu, 9 penyandang disabilitas fisik (Bibir Sumbing) juga mendapatkan operasi gratis oleh para medis di rumah sakit tersebut.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata TNI kepada masyarakat yang membutuhkan. TNI akan terus hadir untuk masyarakat dan diharapkan program ini dapat meringkankan beban masyarakat,” ujar Brigjen TNI Totok Sutriono kepada awak media.
Jheny Merzy Safisa 24 tahun salah satu penyandang disabilitas fisik (Cacat Kaki) mengaku bahagia setelah menerima bantuan kaki palsu dari RS AD dr. Aryoko Sorong. Menurutnya, kaki palsu jika dibeli sangat mahal sekitar 13 sampai 18 juta.
"Saya pasien baru disini, baru 7 bulan terhitung sejak kaki diamputasi. Saya bersyukur kepada Tuhan karena atas pertolongannya saya diijinkan mendapatkan kaki palsu secara gratis dan juga berterima kasih kepada pihak TNI AD karena bantuannya kini saya sudah bisa beraktivitas (Kuliah) seperti awal lagi," ujar Merzy sambil menangis haru.
Merzy berharap kepada TNI AD agar bantuan kaki palsu tidak hanya sampai disini saja tetapi ditahun akan datang terus diberikan kepada warga yang membutuhkan.
Hal senada juga disampaikan Adolof Kawagir warga di Jl. Kanal Victory Kelurahan Kladufu, penyandang Disabikitas (Cacat Kaki) mengaku terharu setelah mendapatkan bantuan kaki palsu.
"Saya senang dapat bantuan kaki palsu meskipun masih terasa kaku karena baru pertama kali menggunakannya. Tapi nanti pasti terbiasa kalau sudah sering dipakai, jadi belajar-belajar pakai dulu," Terang Adolof yang mengaku aktivitasnya selama ini hanya dibantu menggunakan tongkat.