MataPapua, SORONG – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) melalui Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispora Parekraf) Papua Barat Daya melaksanakan pelatihan training ke-pemanduan wisata berbasis kompetensi guna mewujutkan pariwisata berkualitas. Senin (21/10/2024).
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari mulai dari 21-24 Oktober 2024 di Hotel Belagri Kota Sorong, diikuti oleh 20 orang dari berbagai pemandu wisata yang sudah memiliki sertifikat pemandu yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
” Papua Barat Daya memiliki daya tarik yang sangat luar biasa namun daya tarik tersebut perlu didukung oleh pemandu wisata yang terlatih dan profesional yang mampu memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan,” Jelas Staf Ahli Gubernur Papua Barat Daya Bidang Ekbang, George Yarangga saat membuka kegiatan pelatihan kepemanduan wisata berbasis kompetensi di Sorong.
Dikatakan George, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan saat berkunjung ke lokasi wisata di tentu diperlukan pemandu wisata yang berkompeten dan profesional. Selain itu, pariwisata juga merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi daerah dengan sumber daya alam yang melimpah dan budaya yang beragam.
Menurutnya, potensi wisata di Papua Barat Daya bukan hanya ada di Kabupaten Raja Ampat, tetapi juga dimiliki oleh beberapa kabupaten lain seperti Kabupaten Tambrauw, Sorong Selatan, Kabupaten Sorong dan Maybrat. Kemudian dibutuhkan kapasitas pemandu wisata yang profesional agar wisata di Pqoua Barat Daya itu lebih dioptimal.
” Jadi dinas teknis harus mampu melihat peluang ini dengan kebijakan program strategis sehingga bukan hanya sarana fisik yang disiapkan untuk mendukung pariwisata saja tetapi juga dari sisi sumber daya manusia, supaya potensi wisata itu lebih maksimal berkembang,” Ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Barat Daya, Irman Murafer menjelaskan bahwa kebijakan pelatihan terhadap pemandu wisata ini merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan kuota yang diberikan sebanyak 20 orang.
“Peserta yang ikut pelatihan ini adalah mereka yang telah memiliki sertifikat pemandu wisata yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi,” jelas dia.
Menurut dia, pemandu wisata ini merupakan ujung tombak dari pengembangan potensi wisata di Papua Barat Daya sehingga sudah menjadi kewajiban untuk memberikan pelatihan guna memperkuat SDM mereka sebagai pemandu.
Selain dilatih menjadi pemandu profesional, kata dia, para pemandu juga disiapkan untuk nantinya menjadi pelatih pemandu wisata bagi yang lain.
“Lewat pelatihan ini juga nantinya mereka akan menjadi instruktur bagi pemandu lain yang ada di Papua Barat Daya,” ujar dia