• 14 Dec, 2025

UNIPA Dorong Edukasi Mitigasi Bencana di Kota Sorong; Dosen : “Ini Kewajiban Kami Sebagai Anak Sorong”

UNIPA Dorong Edukasi Mitigasi Bencana di Kota Sorong; Dosen : “Ini Kewajiban Kami Sebagai Anak Sorong”

MataPapua, Kota Sorong - Menyadari tingginya risiko bencana alam seperti gempa bumi, banjir serta tanah longsor di wilayah Papua Barat Daya, kalangan akademisi Universitas Papua (UNIPA) turun tangan langsung memberikan edukasi kepada masyarakat, salah satu  dengan menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Pengenalan Ilmu Kebumian dan Mitigasi Bencana yang berlangsung, Senin (7/7/2025).

IMG-20250707-WA0026
 

Kegiatan dimaksud dipusatkan di Sekretariat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kasih Rumbai Koteka Kota Sorong, Papua Barat Daya dengan melibatkan para peserta didik PKBM setempat.

Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Geologi dan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan - UNIPA ini menargetkan kelompok masyarakat akar rumput sebagai sasaran utama penyebaran informasi kebencanaan.

IMG-20250707-WA0025
 

Leonardo Davinci Massalo, ST, MT yang merupakan dosen Teknik Perminyakan UNIPA sekaligus penggagas kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya agenda formalitas kampus, melainkan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya terkait pengabdian kepada masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan kewajiban kami sebagai dosen. Kami ingin mengaplikasikan ilmu yang kami pelajari kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kebumian dan kebencanaan,” ujar Leonardo.

Sebagai warga yang telah lama tinggal di Sorong, Leonardo merasa memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi langsung bagi keselamatan masyarakat sekitar, terutama dalam konteks kesiapsiagaan terhadap bencana.

“Kami domisili di Sorong, anak Sorong. Di kota ini, kami kerap menyaksikan bencana seperti gempa bumi, banjir, dan longsor. Dari pengalaman dan latar belakang pendidikan kami, kami merasa penting untuk membagikan ilmu yang bisa membantu masyarakat agar lebih siap dan tidak menjadi korban," lanjutnya.

Menurut Leonardo, edukasi mitigasi bencana tidak bisa lagi dianggap sebagai wacana elit, melainkan harus menjadi pengetahuan dasar yang dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Kalau masyarakat memiliki bekal pengetahuan yang cukup, mereka tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana datang. Ini bisa menyelamatkan nyawa dan harta benda. Dan itu yang menjadi tujuan utama kami.” ungkapnya.

Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, para peserta didik juga diperkenalkan pada konsep-konsep dasar geologi serta langkah-langkah penyelamatan diri ketika terjadi bencana seperti gempa bumi dan banjir; dua bencana yang cukup sering terjadi di wilayah Sorong.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para peserta didik PKBM Kasih Rumbai Koteka bisa mengenal apa itu ilmu kebumian. Bagaimana cara kita menyelamatkan diri saat terjadi hal-hal seperti itu. Kurang lebih seperti itu,” ungkap Eoline Grace Vitasari, mahasiswa Teknik Geologi UNIPA.

Sementara itu, Pinkan Aprilia Dirman, rekan satu angkatan Eoline, menambahkan bahwa selain menyampaikan pengetahuan, mereka juga membawa harapan besar agar para peserta semakin termotivasi untuk melanjutkan pendidikan.

IMG-20250707-WA0027
 

“Kita bahas soal mitigasi bencana, seperti banjir dan gempa bumi. Harapannya, ke depan para peserta bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dan mungkin, ada yang tertarik untuk bergabung bersama kami di Jurusan Teknik Geologi Universitas Papua.”

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNIPA dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, sekaligus sebagai bentuk kepedulian generasi muda kampus terhadap isu lingkungan dan kesiapsiagaan bencana di daerah rawan seperti Kota Sorong.

Melalui kegiatan inipun, pihak Universitas Papua (UNIPA) menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengajaran di ruang kelas, tetapi juga berperan aktif sebagai mitra strategis dalam membangun ketangguhan masyarakat Papua dan sekitarnya dalam menghadapi ancaman alam.