MataPapua, Sorong - Program PFmuda (Pertamina Foundation Muda) yang diinisiasi Pertamina Foundation melalui kategori Sociopreneurship membawa dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat asli Papua. Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Klasari, Distrik Moi Sigin, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya pada Rabu (20/11/2025) ini berfokus pada pengembangan potensi lokal berbasis sagu dan pemberdayaan UMKM.

Kelompok Usaha Sagu di Kampung Klasari Intensifkan Proses Tokok dan Pengambilan Sagu untuk Tingkatkan Produktivitas
Pelaksanaan PFmuda ditandai dengan penyerahan bantuan berupa alat, bahan, dan inovasi teknologi yang dirancang untuk mendukung peningkatan produksi hasil usaha masyarakat. Bantuan tersebut mendorong proses kerja yang lebih efisien dan produktif bagi kelompok UMKM serta tani sagu.
Melalui inovasi teknologi yang diterapkan, produksi olahan sagu - termasuk tepung sagu, bagea, dan kembang goyang - mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sehingga mampu meningkatkan daya saing dan pendapatan masyarakat di Kampung Klasari.
Dampak program semakin terasa dengan terbentuknya kemitraan strategis yang membuka jalur distribusi lebih luas bagi produk lokal Klasari. Beberapa mitra yang telah bekerja sama adalah:
1. Rumah Etnik Papua - distributor untuk produk bagea dan kembang goyang
2. Sinagi Papua - distributor untuk produk tepung sagu
Melalui kemitraan ini, produk Klasari kini tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal, tetapi mulai menjangkau konsumen yang lebih luas di Sorong Raya. Keberadaan pelanggan dan distributor tetap memberikan kepastian pasar sekaligus kestabilan ekonomi bagi pelaku UMKM setempat.
Kepala Kampung Klasari, Achlin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran PFmuda yang dinilai membawa perubahan besar bagi masyarakat.

Kelompok Usaha Sagu di Kampung Klasari Intensifkan Produksi Sagu untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat.
"Kami sangat bersyukur lewat PFmuda, kini kami sudah mendapatkan pelanggan atau distributor dan menjalin kemitraan secara resmi dan berkelanjutan. Kerja sama dengan Rumah Etnik Papua dan Sinagi Papua telah membuka pintu rezeki bagi masyarakat kami. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian ekonomi Kampung Klasari. Terima kasih PFmuda," ujar Achlin.
Sementara itu, pendamping program PFmuda, Hardiman, menjelaskan bahwa peningkatan produksi terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
"Dalam dua bulan, produksi sagu meningkat signifikan. Dari tidak memiliki pelanggan tetap, kini sudah ada dua distributor di Sorong Raya. Setiap minggu kelompok masyarakat memproduksi sagu secara maksimal," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan program sangat dipengaruhi oleh partisipasi aktif masyarakat.
"Mereka saling menguntungkan, berkembang bersama, serta bersinergi antara kelompok tani sagu dan UMKM. Tingkat partisipasi masyarakat menjadi kunci keberlanjutan program," jelas Hardiman.
Program PFmuda menjadi contoh nyata kolaborasi lembaga dan masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal Papua. Dengan meningkatnya kapasitas produksi dan terbukanya akses pemasaran, Kampung Klasari kini bergerak menuju kemandirian ekonomi berbasis sumber daya alam dan kreativitas masyarakat Papua.