• 13 Dec, 2025

Ratusan Umat Katolik di Teminabuan Meriahkan Minggu Palma, Pastor Zepto: “Setia Berkanjang, Jangan Lari dari Salib!”

Ratusan Umat Katolik di Teminabuan Meriahkan Minggu Palma, Pastor Zepto: “Setia Berkanjang, Jangan Lari dari Salib!”

MataPapua, Teminabuan – Suasana penuh khidmat dan sukacita menyelimuti Kota Teminabuan, Minggu (13/4/2025), saat ratusan umat Katolik Paroki St Albertus Agung merayakan Hari Minggu Palma. Perayaan diawali dengan perarakan yang dimulai dari halaman SD YPPK St Paulus Teminabuan, menyusuri Jalan Brawijaya hingga Toko Konda, lalu berbelok ke Kompleks Tengki, dan akhirnya memasuki Jalan Lamso menuju pusat Paroki di Gereja Katolik St Albertus Agung.

Perarakan meriah itu menjadi simbol keikutsertaan umat dalam peristiwa masuknya Yesus ke Kota Yerusalem, yang dikenang umat Katolik di seluruh dunia sebagai awal dari Pekan Suci.

Ibadah diawali dengan pemberkatan daun palma oleh Pastor Paroki RD Zepto Triffon Polii, Pr, yang kemudian dibagikan kepada umat. Dengan penuh semangat, umat mengikuti perarakan sambil melambai-lambaikan daun palma dan melantunkan lagu pujian.

“Ini adalah simbol keterlibatan umat bersama Yesus memasuki Yerusalem, menuju kota Allah, kota damai. Kita tidak sekadar mengingat, tapi juga menghidupi peristiwa ini,” ujar Pastor Zepto usai ibadah.

Dalam khotbahnya, Pastor Zepto menekankan pentingnya makna Minggu Palma sebagai momen pengenangan akan sengsara Tuhan. Ia mengajak umat untuk meneladani Yesus yang tetap setia menjalani penderitaan demi cinta-Nya kepada Bapa dan umat manusia.

“Kristus tahu Ia akan menderita, tapi Ia tidak lari. Ia justru berkanjang, bertahan, menunjukkan cinta yang tak tergoyahkan. Ini jadi ajakan bagi kita semua: jangan lari dari salib hidup kita,” tegasnya.

Menurutnya, dalam kondisi terjepit dan ketika beban hidup terasa berat, umat diajak untuk tidak menyerah. “Kalau Yesus saja bisa bertahan, kita pun bisa. Dengan rahmat Allah, manusia mampu setia dan menang atas penderitaan,” sambungnya.

Minggu Palma menjadi penanda dimulainya Pekan Suci – pekan paling penting dalam kalender liturgi Katolik – yang berpuncak pada perayaan Paskah. Daun palma yang dikibarkan dalam prosesi bukan hanya simbol sukacita, tapi juga kemenangan Kristus atas maut dan dosa.

“Daun palma ini adalah harapan. Tanda bahwa penderitaan bukan akhir dari segalanya. Ada kebangkitan, ada kemenangan,” tutup Pastor Zepto.