MataPapua, Raja Ampat – Ketua Umum Tim Penggerak PKK RI, Tri Suswati Karnavian, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Raja Ampat, Kamis (10/4/2025), dengan misi penting: melindungi generasi muda dari bahaya narkoba dan memperkuat peran kader PKK dalam pembangunan keluarga.
Agenda kunjungan diawali dengan temu kader PKK di Gudang Wanita Raja Ampat, dilanjutkan dengan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba yang diadakan di Aula Dinas Pendidikan.
Sosialisasi ini diikuti oleh 80 pelajar sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah (MI) dari delapan sekolah berbeda di Raja Ampat. Mereka mendapat penyuluhan langsung dari Kasat Narkoba Polres Raja Ampat, Iptu I Made Ariawan, serta pengarahan khusus dari Tri Suswati sendiri.
Ajakan Tegas: Berani Katakan Tidak!
Di hadapan para siswa, Tri dengan lembut namun tegas menjelaskan betapa bahayanya narkoba, terutama bagi anak-anak. Ia menekankan bahwa narkoba bukan hanya merusak tubuh, tapi juga masa depan.
“Anak-anak harus berani katakan tidak jika ada yang menawarkan narkoba. Jangan takut, karena kalian sedang melindungi diri sendiri dan masa depan kalian,” ujar Tri di hadapan para pelajar yang tampak antusias.
Tri juga menegaskan bahwa edukasi soal bahaya narkoba harus rutin diberikan di sekolah, dengan melibatkan pihak kepolisian dan instansi terkait.
“Anak-anak adalah aset bangsa. Jika mereka rusak karena narkoba, masa depan bangsa ikut terancam,” tambahnya.
Dukungan untuk Pendidikan dan Usaha Kader PKK
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum PKK juga memberikan berbagai bantuan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi, termasuk:
- Buku bacaan, peralatan sekolah, dan perlengkapan olahraga untuk siswa
- Paket sembako dan alat gilingan ikan untuk mendukung usaha kader PKK
Tri Suswati didampingi oleh Ketua PKK Provinsi Papua Barat Daya Orpa Susana Kambu, dan Ketua PKK Raja Ampat Rusmiati Burdam. Kegiatan turut dihadiri Sekda Raja Ampat dan sejumlah pimpinan OPD, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap gerakan PKK.
Kegiatan ini menjadi simbol komitmen nyata PKK dalam memberdayakan perempuan, melindungi anak, dan membangun ketahanan keluarga dari desa hingga pusat.
