SORONG – Sejumlah pegiat seni atau seniman di Tanah Papua se-Kota dan Kabupaten Sorong serta kawula muda atau kaum milenial di Papua Barat Daya, diminta kembangkan seni budaya Papua untuk dapat dipromosikan karyanya melalui Indonesiana TV.
Hal ini disamapikan Anggota Komisi X DPR-RI Robert Joppy Kardinal atau biasa disapa RJK saat memberikan sambutan pada acara Sosialisasi dan Diskusi Visualisasi Konten Kebudayaan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Media Kebudayaan (BMK) di Rylich Panorama Hotel Sorong, Selasa (5/12/2023).
” Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki budaya dengan ciri khas yang berbeda satu dan lainnya. Khususnya seperti budaya di Tanah Papua yang sudah ada sejak nenek moyang kita lahir. Tetapi ciri khas budaya ini sudah mulai hilang karena hadirnya perkembangan teknologi yang moderen,” ujar Anggota Komisi X DPR-RI Robert Joppy Kardinal.
Menurut RJK, tuntutan perkembangan teknologi ini, perlu dimanfaatkan untuk mempromosikan karya atau konten budaya Papua ke seluruh mancanegara. Salah satunya melalui Kemendikbudristek yang berkolborasi dengan BMK, dimana kolaborasi ini menghadirkan Platform Indonesiana TV sebagai media promosi.
“Jadi hadirnya platform Indoneaiana TV ini untuk dikenalkan kepada anak-anak Papua yang membidangi seni dan budaya yang ingin mempromosikan karya atau konten budayanya. Tentu ini untuk mendorong pegiat seni serta generasi muda agar tetap berkreasi supaya karyanya dapat dikenal diseluruh mancanegara” Beber RJK.
Terkait dengan hal itu, RJK berharap dengan program ini anak-anak Papua dapat mengembangkan budaya di Tanah Papua, khususnya di Provinsi Papua Barat Daya lewat karya dan konten-konten yang kreatif dan positif.
Sementara itu, Kepala Balai Media Kebudayaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan Risert dan Teknologi RI,
Retno Raswaty mengatakan, Indonesia TV diluncurkan pada tahu 2021 oleh Menteri Nadiem Makarim sebagai lembaga atau wadah yang mempromisikan kebudayaan Indonesia.
” Namun di tahun 2022 terjadi perubahan dibentuklah BMK yang berfungsi untuk menjadi sebuah lembaga yang bertugas untuk mengolah konten kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian konten-konten tersebut disimpan dalam pustaka budaya yang namanya Indonesiana TV,” ungkap Retno.
Retno menambahkan, masyarakat dapat mengakses webside BMK di wibside Indonesiana.TV. Kemudian untuk mempermudah masyarakat, BMK juga merancang aplikasi IOS dan Androit. Namun saat ini yang sudah berjalan adalah Aplikasi Indonesiana TV.
” Jadi kalau kita punya jargon namanya Temukan Indonesiamu, di Indonesiana TV. Misalnya dari Papua Barat Daya mau cari tentang noken, kita ada disini, tapi kita juga masih sangat kekurangan dengan konten-konten yang terkait dengan budaya Paupua. Walaupun kita sudah punya 300 lebih judul konten-konten kebudayaan, namun itu masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah budaya yang ada di Infonesia,” Ungkap Retno.
Discussion about this post