• 14 Dec, 2025

Wartawan MNC Merauke Itu Telah Tiada

Wartawan MNC Merauke Itu Telah Tiada

Merauke, Matapapua.com -  Keluarga besar wartawan Merauke, Provinsi Papua Selatan berduka sebab telah meninggal dunia Wartawan MNC Media Muhammad Syahril Muslimin pada Rabu (5/2) sekitar pukul 16.40 WIT di RSUD Kabupaten Merauke.

Kepergian pria yang biasa dipanggil Mindip di kalangan wartawan Merauke itu, tak hanya meninggalkan kesediaan bagi keluarganya tetapi juga rekan-rekan wartawan di Provinsi Papua Selatan.

Almarhum dikenal sebagai sosok yang murah senyum dan senang bercanda di kalangan wartawan. Berikut adalah cerita Almarhum bersama rekan-rekan wartawan di Merauke semasa hidupnya.

Wartawan senior Agapitus Batbual menceritakan bahwa Almarhum biasa memanggil atau menyapanya dengan bahasa Muyu yakni ambeyoop yang artinya bapak terkasi. Kata-kata ini yang membuat rekan-rekan mengikuti memanggilnya ambeyoop hingga sekarang.

Almarhum adalah orang baik yang selalu kalau ada liputan pasti dia kasih info, tetapi terkadang saya malas liputan dan dengan sopan saya membalasnya terima kasih ambeyoop atas info.

Satu saat kami liputan bersama dan Almarhum tahu bahwa saya tidak bisa mengemudi motor sehingga dirinya menawarkan untuk mengantar saya pulang ke rumah dengan motornya. Selamat jalan Ambeyoop," ujar Agapitus Wartawan senior di Papua Selatan itu.

Kenangan indah bersama  almarhum juga diceritakan oleh Plt. Ketua PWI Papua Selatan, Agus Kowo bahwa ketika mereka liputan bersama tim Peparnas Provinsi Papua Selatan di Solo Jawa Tengah pada oktober 2024 lalu .    

Waktu itu, kata Agus, kita sama-sama nginap di sala satu hotel pusat kota solo dan yang sangat berkesan kita selalu saling telepon untuk cek lomba dari peserta Peparnas Provinsi Papua Selatan hingga selesai dan  kita kembali ke hotel.  

Almarhum juga pernah  selamatkan titipan barang saya titipan teman saya di solo karena saya pulang lebih dulu. Syahril hubungi saya dan katakan kakak agus jangan takut barang aman saya sudah simpan nanti saya ambil pulang ke Merauke.

"Saya merasa sangat kehilangan sosok Wartawan yang baik hati, murah senyum dan senang bercanda dengan siapa saja. Selamat jalan adik syahril," ujar Mantan Wartawan TVRI Papua itu.

Ungkapan rasa kehilangan juga disampaikan oleh Wartawan Senior Merauke, Frans Kobun yang mengatakan bahwa kepergian almarhum Syahril   secara mendadak meninggalkan duka yang mendalam bagi kalangan wartawan di Merauke.

Frans mengungkapkan bahwa Almarhum punya kelebihan yakni dapat membangun jaringan dengan semua kalangan sehingga informasi sekecil apapun dengan cepat ia peroleh dan melanjutkan kepada rekan-rekan wartawan yang lainnya.

"Almarhum punya karakter tersendiri dan kehadirannya saat wartawan sedang berkumpul selalu mencairkan suasana karena almarhum sering membuat orang tertawa. Selamat jalan Mindip semoga engkau diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Pemilik Media Surya Papua.

Almarhum Syahril adalah sosok Wartawan Muslim yang punya toleransi sangat tinggi. Setiap hari raya Natal yang bersangkutan mengunjungi semua rekan-rekan wartawan Kristen untuk menyampaikan selamat Natal tanpa membedakan suku.

"Natal 25 Desember 2024 lalu dia WhatsApp saya di rumah kah saya mau ke rumah. Lalu saya menjawab datang sudah dan tidak lama kemudian Almarhum tiba di rumah dan anaknya lalu kita bercerita canda tawa," kata Ernes Broning Kakisina Wartawan Mata Papua.

Selanjutnya, Wartawan Metro Merauke, Nuryani menceritakan kisah bersama Almarhum Syahril semasa hidupnya dalam berkarya sebagai Wartawan di Merauke wilayah Selatan Tanah Papua sebab mereka pernah satu media di Kreyasi Merauke Televisi (KMTV) Televisi lokal di Merauke.

Saya mengenal almarhum mengawali karirnya sebagai Jurnalis di Kreyasi Merauke Televisi (KMTV) Televisi lokal di Merauke sebagai kameramen dan saya sebagai reporternya pada tahun 2011.

Saya mengenalnya pria pekerja keras, gesit, humoris, suka menolong, dan rajin bangun pagi, saat saya ajak liputan pagi-pagi almarhum selalu siap.

Terakhir bertemu almarhum di warung bakso Brawijaya, Selasa 4 Februari 2025, almarhum mengenakan kaos hitam dan celana hitam, masker hitam dan lengkap topi hitam sebagai ciri khas suka memakai topi.

"Kita cerita soal liputan hari itu. Kabar duka ini membuat saya terkejut dan tidak menyangka, semoga Alm Husnul Khotimah," tambah Nuryani.

Sebelum meninggal dunia pada sekitar pukul 16.40 WIT, almarhum masih sempat bercanda dengan rekan-rekan wartawan dalam grup WhatsApp komunitas wartawan daerah Papua Selatan sekitar pukul 12.34 WIT dengan kalimat terakhir mengajak rekan-rekan makan coto.

Itulah sebagian cerita Almarhum Syahril bersama rekan-rekan wartawan di Merauke semasa hidupnya. Jalan kehidupan ditentukan oleh Tuhan yang maha kuasa dan almarhum telah tiada,  jika ada kesalahan yang dia buat semasa hidupnya baik Sengaja maupun tidak sengaja mari kita maafkan agar yang bersangkutan mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan yang maha kuasa.