Disinyalir Dinas Pendidikan Tambrauw Gelapkan Uang Honor Para Operator Sekolah

IMG 20200124 WA0009

IMG 20200124 WA0009

Matapapua – Sausapor : Belum selesai persoalan pemotongan tunjangan guru terpencil di Kabupaten Tambtauw, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tambrauw kembali berula lagi. Kali ini uang upah operator SD dan SMP yang tersebar di Kabupaten Tambrauw sebesar 219 juta belum dibayar kepada 73 operator.

Elias Yosep Lilipori, operator Sekolah SDN Bikar mengaku, merasa kecewa dan prihatin dengan kebijakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga.

Menurut Elias, berdasarkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dinas terkait tahun 2019 sudah dimasukan anggaran honor bagi seluruh operator sekolah untuk satu tahun sebesar 448 juta lebih, kemudian sebagian anggaran tersebut sudah dicairkan pada semester I sebesar 229 juta lebih. Sementara, pembayaran semester kedua belum terealisasi sebesar 219 juta.

Elias menjelaskan, RKA 2019 merupakan rancangan dari dinas terkait yang sifatnya belum devinitif ditetapkan menjadi DPA dinas, namun setelah ditotal secara keseluruhan antara dana yang sudah diterima para operator pada semester I dengan dana pada semester II yang seharusnya diterima pada tahun kemarin, hasilnya sama dengan jumlah RKA.

“Jadi kami operator tingkat SD 58 orang, SMP sebanyak 15 terima semester I sebesar 229 juta lebih, sedangkan untuk semester kedua belum terealisasi sebesar 219 juta. Ini yang kami pertanyakan. Jika RKA tersebut sifatnya belum devinitif ditetapkan tentu anggaran tersebut tidak ada namun nyatanya ada dana tersebut dan kami terima,” akunya kepada media ini di Sausapor, Jumat (24/1).

Selain itu, Jefri Laupatty, Operator SD YPK Maranatha mengaku hal senada. Menurutnya, saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi soal kepastian kapan sisa dana honor operator semester II direalisasikan.

“Padahal adanya dana tersebut buka merupakan permintaan atau pun desakan dari kami pihak operator namum merupakan inisiatif dinas. Kalau memang pembayarannya sampai 6 bulan saja kenapa masih ada sisa anggaran yang setelah kami jumlahkan sesuai dengan RKA,” jelasnya kepada media ini di Sausapor, Jumat (24/1).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tambrauw, Agustinus Lewerissa,S.Sos mengaku, tidak ada dana yang dianggarkan dinas pendidikan khusus bagi para operator sekolah dalam satu tahun.

“400 juta itu untuk dana sosialisasi operator sekolah, setelah itu dana tersebut dibagi habis kepada setiap operator setelah sosialisasi,” akunya kepada media ini via telepon, Jumat (24/1).

Agustinus Lewerisa menjelaskan, perihal RKA merupakan rancangan dinas, namun belum tentu mendapatkan persetujuan pada sidang sehingga sifatnya belum devinitif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment