Matapapua – Jakarta : PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan kinerja ekselen mencapai visi menjadi perusahaan minyak kelas dunia. Sejalan dengan pembentukan PT Pertamina (Persero) sebagai holding migas, tahun 2021 PHE ditetapkan menjadi Subholding Upstream dengan melakukan pengambilalihan seluruh saham milik PT Pertamina (Persero) atas 11 Anak Perusahaan Yang terkait dengan pengelolaan hulu migas Pertamina.
PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang dihadiri dewan komisaris, dewan direksi dan perwakilan pemegang saham di Jakarta pada Selasa (24/5). PHE sebagai Subholding Upstream mengkoordinir 5 Regional yang masing-masing dinahkodai oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk Regional Sumatera, PT Pertamina EP (PEP) untuk Regional Jawa, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) untuk Regional Kalimantan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) untuk Regional Indonesia Timur, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) untuk Regional Internasional; 2 Anak Perusahaan Services yaitu PT PDSI dan PT Elnusa, Tbk.; serta 1 Anak Perusahaan yang bergerak dalam pemrosesan gas alam yaitu PT Badak NGL.
“Setelah ditetapkan menjadi Subholding Upstream, PHE saat ini secara total memiliki 68 anak perusahaan yg terdapat di dalam dan luar negeri dengan perusahaan patungan berjumlah 6 dan perusahaan afiliasi ada 2 perusahaan. Adapun wilayah Kerja PT PHE sebagai Subholding Upstream sampai akhir tahun 2021 adalah sebanyak 40 Wilayah Kerja Domestik dan 27 Wilayah Kerja Internasional,” jelas Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary Subholding Upstream.
Dengan adanya sinergi dari seluruh Anak Perusahaan ini, Subholding Upstream Pertamina memiliki strategi sebagai upaya peningkatan kinerja hulu migas dengan berbagai kebijakan sebagai rangkaian dari upaya transformasi menuju ketahanan energi nasional.
Sinergi dan strategi menjadi kunci dalam keberhasilan Subholding Upstream Pertamina sehingga mencatatkan kinerja unggul sepanjang tahun 2021.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan Subholding Upstream Pertamina telah menyelesaikan pemboran pengembangan sejumlah 350 sumur dan 472 sumur workover. Realisasi cadangan 1P untuk migas dan gas sebesar 623 MMBOE pada tahun 2021 atau 117% dari target.
Dalam kinerja Ekplorasi Tahun Buku 2021, Subholding Upstream Pertamina mencatatkan realisasi 12 sumur pengeboran dengan status selesai, penambahan sumberdaya 2C dengan realisasi sebesar 487 MMBOE atau melebihi 110% dari target, realisasi survey seismic 2D sepanjang 1.647 km atau 9% diatas target dan survey seismic 3D sepanjang 396 km2 atau 12% diatas target.
Realisasi kinerja produksi migas tahun 2021 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini antara lain dipengaruhi alih kelola Blok Rokan pada bulan Agustus 2021. Sepanjang tahun 2021, Subholding Upstream mencatatkan total volume produksi minyak mencapai 445 MBOPD dan total volume produksi gas bumi mencapai 2.615 MMSCFD.
Subholding Upstream Pertamina juga mendapatkan persetujuan investasi (FID) untuk 39 proyek pengembangan lapangan dan 16 Rencana Pengembangan Lapangan (POD dan OPL) yang telah disetujui oleh SKK Migas.
Kinerja HSSE Tahun 2021 juga mencatatkan realisasi Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0,13 lebih rendah dari ambang batas maksimum, yaitu 0,66 dengan total jumlah man hours sebesar 258.495.099 jam. Tren TRIR mengalamani penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kinerja pengelolaan HSSE.
Subholding Upstream Pertamina juga menurunkan emisi sebesar 870.453,74 (delapan ratus tujuh puluh ribu empat ratus lima puluh tiga koma tujuh empat) Ton CO2 Equivalen dari target yang telah ditentukan sejumlah 19.633,87 (sembilan belas ribu enam ratus tiga puluh tiga koma delapan tujuh) Ton CO2 Equivalen.
Selain itu, Subholding Upstream Pertamina menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang juga telah mendukung program Enviroment, Social dan Governance (ESG).
“Pada tahun 2021, sebanyak 9 (sembilan) Anak Perusahaan mendapatkan PROPER Emas, 24 (dua puluh empat) Anak Perusahaan mendapatkan PROPER Hijau dan 7 (tujuh) Anak Perusahaan mendapatkan PROPER Biru. Hasil tersebut mencerminkan tingkat kepatuhan terhadap Regulasi Pemerintah sebagai wujud komitmen Subholding Upstream menjaga keberlangsungan terhadap lingkungan,” tambah Arya.
“Subholding Upstream Pertamina akan terus meningkatkan sinergi dan implementasi kinerja guna memastikan keberlanjutan bisnis dimasa mendatang dan menciptakan keunggulan menghadapi persaingan global,” pungkas Arya.
Discussion about this post