Matapapua – Fef : Sebagai salah satu upaya guna meningkatkan produktivitas kerja dari setiap aparat kampung di wilayah Kabupaten Tambrauw, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung yang berlandas pada PP (Peraturan Pelaksanaan) Undang-undang No.11 Tahun 2019 tentang menaikan honor aparat kampung.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kabuoaten Tambrauw, Tunggul Panjaitan menjelaskan, di dalam PP No. 11 Tahun 2019 sudah sangat jelas ditandaskan bahwa honor atau siltap aparat kampung harus disetarakan dengan gaji pegawai negeri golongan II.
Dikatakannya, ketika disetarakan sesuai dengan aturan tersebut maka paling sedikit honor aparat kampung khusus kepala kampung seharusnya sebesar Rp. 2.400.000, sekretaris kampung Rp. 2.200.000. Namun, setelah dikalkulasikan secara menyeluruh dengan ketersediaan dana pada ADD ternyata tidak cukup untuk menaikan gaji aparat kampung sesuai dengan petunjuk yang ada di dalam peraturan tersebut.
“Sehingga sesuai dengan porsi dana yang tersedia maka kita berikan honor berdasarkan dana yang ada. Misalnya kepala kampung gaji sebelumnya Rp. 1.500.000 menjadi Rp. 1.750.000, sekretaris dari Rp. 1.350.000 menjadi Rp. 1.500.000,” jelas Tunggul di Fef pekan lalu.
Selain itu, Honor Bamuskam juga dinaikan yang tadinya Rp. 900.000 perbulan dinaikan menjadi 1 juta. Selanjutnya sekretaris Bamuskam yang tadinya Rp. 825.000 dinaikan menjadi Rp. 900.000 dan anggota bamuskam dari Rp 750.000 menjadi Rp. 800.000.
Disebutkan proses pencairan dana honor masing-masing aparat berbeda satu sama lain. Kepala kampung dan sekretaris menerima honornya langsung dicairkan satu kali ke rekening. Sementara aparat bamuskam disalurkan dua tahap yakni tahap pertama dicairkan langsung ke rekening, kemudian tahap kedua dicairkan ketika ada penyelenggaraan kegiatan.
Dengan adanya kenaikan honor kepada masing-masing aparat kampung diharapkan agar semakin giat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diemban demi mencapai dan mewujudkan visi dan misi Kabupaten Tambrauw.
