Telkom sebut layanan internet di Merauke 15 persen dari kondisi normal

Merauke, Matapapua.com – PT Telkom Indonesia menyebutkan bahwa layanan jaringan internet bagi masyarakat Merauke selama penantian perbaikan kabel optik bawah laut Merauke-Timika tetap tersedia dengan kapasitas Bandwidth mencapai 7 Giga atau 15 persen dari kondisi normal.

“Total Bandwidth beban puncak pada kondisi normal layanan telekomunikasi di Merauke berada pada angka 64 Giga dan beban rata-rata diangkat 40 Giga. Sehingga dengan tersedia Bandwidth 7 Giga saat ini berarti 15 persen dari kondisi normal atau masih jauh dari kondisi normal,” kata General Manager Telkom Witel Papua, Antonius Joko Sritomo dalam rapat koordinasi putusnya kabel optik bawah laut Merauke-Timika bersama Pj Gubernur Apolo Safanpo di Merauke, Rabu (17/1).

Dia mengatakan bahwa kapasitas Bandwidth 7 Giga yang tersedia saat ini untuk melayani masyarakat di wilayah Merauke adalah 6 Giga Backup Link Satelit dan 1 Giga Radio Link Palapa Ring Timur (PRT).

Dikatakan bahwa dengan kapasitas yang ada untuk layanan sma dan suara bisa digunakan. Sedangkan untuk layanan berbasis internet seluler 4G Whatsapp masih bisa digunakan.

“Dari sebanyak 155 tower BTS 4G di wilayah Merauke kami sudah mengaktifkan 55 namun pengguna seluler 4G sangat banyak di Merauke sehingga kecepatan jaringan masih jauh dari kondisi normal,” ujarnya.

Antonius Joko Sritomo mengatakan pula bahwa kapasitas Bandwidth 7 Giga saat ini juga dioptimalka penggunaannya. Telkom juga harus menjaga layanan-layanan yang vital seperti Kantor Pemerintah, Layanan Angkatan Laut, Layanan Kepolisian, Layanan Angkatan Darat harus hidup meskipun dalam kapasitas terbatas.

“Khusus perguruan tinggi Telkom baru bisa mengakomodir Universitas Musamus dengan kapasitas Bandwidth 150 mega,” ungkapnya.

Ditambahkan untuk langkah selanjutnya mendatangkan kapal perbaikan kabel optik bawah laut Merauke-Timika yang saat ini dalam perjalanan dari Batam dan estimasi kapal tersebut akan tiba di Makassar pada 20 Janurari 2024. Kemudian melakukan loding logistik dan teknisi serta mengurus perizinan baru menuju ke titik putusnya kabel optik bawah laut Merauke-Timika.

“Estimasi kami jaringan internet akan normal kembali di Merauke pada 6 Februari 2024,” tambah dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment