Matapapua – Sausapor : Bangunan pasar yang selama ini difungsikan sebagai tempat untuk menjual ikan tampak memprihatinkan. Pasalnya, bangunan yang dibangun berdasarkan suadaya para nelayan tampak tiang dan atap di setiap bangunan nyaris rubuh, kemudian seng-seng tersebut pun kelihatan usang.
Pantauan media ini, selama 4 tahun bangunan tersebut belum pernah mendapatkan perhatian oleh pemerintah setempat untuk perbaikan secara permanen hingga saat ini. Bangunan yang berukuran mini dan berleter L tidak bisa menampung seluruh ikan yang dijual para nelayan.
Medi, Ketua Nelayan Sausapor mengaku, sejak pasar ini dibangun dengan suadaya masyarakat belum ada pergerakan perbaikan dari pemerintah. Baginya bangunan tersebut sudah tidak layak digunakan.
Karena itu Medi berharap kepada pemerintah setempat kiranya dapat membangun gedung pasar ikan yang permanen sehingga mendukung aktivitas para nelayan.
“Mau tidak mau kita harus terus fungsikan bangunan itu walaupun tampaknya memang sudah tidak layak lagi,” akunya kepada media ini di Kediamannya di Sausapor, Selasa (10/12).
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Tambrauw, Mesakh Metusala Yekwam, SH menjelaskan, gedung pasar ikan di Distrik Sausapor hingga saat ini belum bisa dibangun permanen oleh pemerintah karena ke depan pasar ikan tersebut akan dipindahkan ke daerah lain yang lebih strategis.
Menurut Mesakh, wilayah pesisir Pantai Sausapor dan sekitarnya sudah dicanangkan menjadi daerah pengembangan wisata sehingga keberadaan pasar ikan di Sausapor tentunya akan mengganggu dan tidak mendukung pengembangan wisata.
“Kenapa pasar ikan ini hingga saat ini belum dibangun gedung permanen karena masih dipikirkan ke depan akan dipindahkan kemana karena tidak mungkin berada di Sausapor,” jelasnya kepada media ini di Pasar Ikan Sausapor, Selasa, (10/12).
Mesakh menambahkan, tempat pasar ikan kemungkinan akan dipindahkan ke Distrik Moraid atau pertengahan Moraid dan Sausapor sehingga masyarakat bisa menjangkau pasar tersebut.
Discussion about this post