Sejak Aktivitas Pemda Pindah Ke Fef, Transportasi Di Sausapor Sangat Minim.

IMG 20200224 WA0011

IMG 20200224 WA0011

Matapapua – Fef: Perpindahan aktivitas Pemerintah Kabupaten Tambrauw ke Distrik Fef sebagai ibu kota devinitif sangat memengaruhi rute angkutan darat maupun laut. Betapa tidak, sejak tanggal 6 Januari 2020, angkutan darat Sorong-Sausapor minim.

Warga Sausapor, Sri Purwaningsih yang juga berprofesi sebagai guru di salah satu Sekolah Dasar di Sausapor mengakui hal tersebut.
Menurut Sri, sejak aktivitas pemerintah Tambrauw pindah ke fef transportasi darat ditemukan karena sebagian besar mobil angkutan darat lebih dominan menuju Distrik Fef.

Selain minimnya transportasi darat, Sri pun menerima transportasi melalui jalur laut, hanya saja, lalu memutus lalu lintas guna masyarakat yang ingin bepergian ke Kota Sorong atau sebaliknya untuk keperluan tertentu.

“Karena hampir semua angkutan umum beroperasi ke fef makanya kita sulit untuk nyari angkot, biasanya dua hari atau tiga hari baru kita bisa dapat angkot,”Ujarnya via telepon seluler, Rabu (19/2).

Terkait masalah tersebut, Kepala Dinas Perhubungan, Thomas Gewab pun mengakui kondisi tersebut. Menurutnya ini merupakan dampak dari perpindahan aktivitas pemerintah ke Fef. Selain itu juga, lanjutnya belum ada pengaturan soal trayek angkutan pada awal tahun anggaran sehingga pihaknya belum bisa menentukan hal tersebut.

“Perpindaha ini sangat berdampak pada angkutan darat. Kalau darat hanya soal tidak diberlakukan pengatutan trayek saja, sementara laut memang belum bisa menghadapi perundingan dengan proses panjang dan soal yang menyangkut soal perjalanan kapal pun tidak bisa sama-sama terjadi akibatnya bagi masyarakat, “akunya via telepon, Rabu (19/2).

Karena itu, ia mengharapkan kiranya masyarakat dapat melihat situasi dan kondisi di mana ada transportasi yang disitulah ada peluang untuk melakukan perjalanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment