Pertamina Kilang Internasional RU VII Kasim Terlibat Dalam Kolaborasi KOMPAK Raja Ampat

Pertamina Kilang Internasional RU VII Kasim Terlibat Dalam Kolaborasi KOMPAK Raja Ampat

Waisai : Pilot Project KOMPAK (Kolaborasi Pemberdayaan Masyarakat Kampung Penyangga Kawasan Konservasi) di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, resmi dimulai pada tanggal 12 hingga 14 September 2023. Kegiatan ini melibatkan PT Kilang Pertamina Internasional RU VII Kasim (PT KPI RU VII), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat, NGO Fauna & Flora Indonesia, Kelompok Tani Hutan Warkesi, Kelompok Tani Hutan Woifoi, Kelompok Tani Hutan Kalitoko, serta Staf Ahli Direktorat Jendral Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dihari pertama, tim mengunjungi lokasi Warkesi yang dijadikan tempat bird watching yang diusung oleh kelompok Tani Hutan (KTH) Warkesi. Dikawasan ini, PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII membantu membangun Gapura 'Selamat Datang' dan perawatan beberapa sarana disana.

Dalam sesi diskusi, Ketua KTH Warkesi, Yohanes, menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari berbagai pihak. Ia mengatakan adanya kolaborasi ini sangat membantu masyarakat dalam menjaga dan melindungi hutan.

"Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dari PT Kilang Pertamina Internasional RU VII, BBKSDA Papua Barat, serta support untuk program konservasi di area Raja Ampat," kata Yohanes.

"Kunjungan pihak pemerintah, Pertamina RU VII, BUMN, dan para NGO Pemerhati lingkungan dapat membantu menyebar luaskan hutan kami dan bisa menjadi tempat wisata bird watching," tutur Yohanes.

Pada hari kedua, tim melanjutkan monitoring di Waifoi. Di sini, tim disambut oleh simbolis panen teripang oleh KTH Waifoi. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat.

Dalam diskusinya, KTH Waifoi menyampaikan harapannya agar Pilot Project KOMPAK ini dapat terus berjalan dan terjalin dengan erat.

"Kami amat sangat berterima kasih atas adanya Pilot Project KOMPAK ini semoga para pihak terkait dapat terus bersama-sama kami membangun kampung ini," kata Ketua KTH Waifoi, Yohanis.

Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, juga menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung upaya-upaya pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat di Raja Ampat.

"Pemerintah daerah sangat mensupport apapun itu demi kemajuan Raja Ampat, terimakasih buat Pertamina Kilang RU VII Kasim yang memberikan perhatian kepada masyarakat kami,hal positip dan hal baik ini semoga bisa menjadi langkah baik kedepan lagi bagi lingkungan kita dan dapat di ikuti oleh BUMN lainnya,pelaku usaha terkat dengan keperdulian terhadap lingkungan,ini bukan saja buat Raja Ampat tetapi buat Dunia bahkan,karena Raja Ampat ini merupakan warisan Dunia yang harus bersama kita jaga kedepannya untuk masa yang akan datang bagi cucu bahkan cicit kita kelak,semoga hari ini bisa menjadi dan momentum menjaga pelestarian Lingkungan kita dan iklim kita menjadi lebih baik kedepannya,jangan pernah bosan melakukan hal baik bagi lingkungan kita ini," kata Orideko.

Acara ini ditutup dengan atraksi pangkur atau tokok sagu oleh masyarakat waifoi.

Pilot Project KOMPAK merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat penyangga kawasan konservasi melalui pengembangan ecowisata berbasis konservasi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian alam.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Papua Barat Jhony Santoto“ Sebelumnya kami mengucapkan banyak amat terimakasih kepada PT Kilang Pertamina Internasional RU VII, sebagai Salah Satu BUMN yang ada di Provinsi Papua Barat ini yang mendukung penuh pilot project KOMPAK ini. Adanya kerja sama yang kuat antara BUMN pemprov,pemda, NGO serta Kelompok Masyrakat Dalam mengelola Kawasan hutan akan menjadi sebuah pondasi yang kuat. Besar harrapan kami dari pemerintah kepada PT Kilang Pertamina RU VII untuk selalu menjalin komunikasi dan Kerjasama Dalam menjaga hutan di seluruh Provinsi Papua Barat ini.
Kami sudah melaksanakan Kerja Sama selama 5 tahun kemarin di kawasan Hutan Lindung Kota Sorong dan tahun ini memasukin kawasan Hutan Konservasi di Raja Ampat" ujar Jhony Santoso

Sematara itu Area Manager Communication, Relation,CSR and Compliance PT KPI RU VII Kasim, Dodi Japsenang,pada kesempatan berbeda mengatakan bahwa Kawasan konservasi merupakan kawasan yang bertujuan untuk melindungi habitat dan tempat hidup berbagai jenis makhluk hidup dari kerusakan. Tentunya, disekitar kawasan tersebut terdapat kelompok-kelompok masyarakat yang bermukim. Maka dari itu, diperlukan pemberdayaan masyarakat untuk memberikan pengetahuan tentang pelestarian kawasan konservasi dan kemandirian masyarakat.

" Sebagai upaya untuk  pemberdayaan masyarakat penyanga kawasan kami  Berkoordinasi Teknis dan Strategi pelaksanaan dan Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Konservasi, hal ini sudah kita laksanakan dengan rapat kerja bersama BBKSDA PB,Pemda Raja Ampat dan juga stakholder lainnya baik di Waisai Raja Ampat sendiri maupun di Kota Sorong, hadir dalam rapat kerja penyusunan strategi tersebut, Perwakilan dari Kementerian LH,Pertamina Gruop di Sorong,Petro Gas,Kepala BBKSDA PB,Wakil Bupati Raja Ampat,BUMN,BUMD,Pelaku usaha (swasta) sekitar Raja Ampat,juga NGO Pemerhati lingkungan." ujar Dodi Yapsenang

Dodi Japsenang menjelaskan,pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan konservasi untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di kampung-kampung kawasan konservasi.

"Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi tidak bertujuan untuk menurunkan kualitas dan daya dukung kawasan,tetapi meningkatkan daya dukung masyarakat penyanga kawasan untuk bisa menjaga lingkunganya lebih baik dan terpelihara lagi untuk tentunya meningkatkan pendapatan masyarakat itu sendiri,jadi semakin terjaga lingkunganya,semakain baik lingkungannya,maka semakin berkembang kwalitas sosial,ekonomi masyarakat sekitar." tutup Dodi Yapsenang.