Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Bersama Pertamina RU VII Kasim Menggelar Sensus Stunting

Sorong : PT Kilang Pertamina Internasional RU VII Kasim bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong menggelar sensus stunting di Kampung Malabam dan Kampung Klayas, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Sensus stunting ini dilakukan untuk mengetahui jumlah anak stunting di kedua kampung tersebut. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai,ini sejalan dengan program pemerintah terkait sensus stanting pada tahun 2023 oleh Kementrian Kesehatan, dan untuk kegiatan Sensus di Distrik Seget PT KPI RU VII berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan melaksanakan Sensus Stunting di dua kampung tersebut.

Pada sensus stunting ini, tim dari RU VII Kasim dan Dinkes Kabupaten Sorong mendatangi rumah-rumah warga dikedua kampung tersebut. Tim melakukan pemeriksaan fisik dan pengisian kuesioner untuk mengetahui kondisi gizi anak.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Mustika A. Matto, MPH, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga ( Seksi Kesga) dan Gizi Dinkes Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya khususnya Kabupaten Sorong memiliki angka stunting diatas 20% di tahun 2022, angka stunting di Kabupaten Sorong masih berada diangka 23,8% ditahun 2023 ini, melalui berbagai program pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 19%.

“Target ini harus dibarengi dengan langkah-langkah strategis dari pemerintah dan stakeholder, seperti yang sekarang kami laksanakan ini bersama PT Pertamina Kilang Kasim di Distrik Seget ini,sehinga apa yang pemerintah targetkan bisa tercapai juga di tahun ini.” kata Mustika, Rabu (14/9).

Melalui kegiatan sensus stunting ini, diharapkan dapat menjadi dasar untuk menyusun program intervensi penurunan stunting di Kabupaten Sorong.

Dodi Japsenang, Manager Communication Relation, CSR and Compliance PT Kiliang Pertamina Internasional RU VII Kasim, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting.

“Stunting adalah kondisi dimana terjadinya pertumbuhan yang tidak normal pada anak. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Stunting ditandai dengan pertumbuhan yang lambat jika dibandingkan dengan anak seusianya. Hal ini berdampak pada performa anak yang kurang baik dan menurunkan produktivitas seperti sulit berkonsentrasi, ingatan yang buruk, dan lebih mudah terserang penyakit.

Permasalahan gizi seperti stunting termasuk ke dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2 (dua) yaitu menghapuskan segala bentuk malnutrisi.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak,karena mereka adalah generasi masa depan kita,untuk itu perlu di dukung tumbuh kembangnya anak-anak kami ini. Kami akan sangat senang mendukung program-program pemerintah karena program Tangung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang kami laksanakan bisa sejalan dengan program pemerintah” tutup Dodi Yapsenang

Selain melakukan sensus stunting, PT Kiliang Pertamina Internasional RU VII Kasim juga memberikan bantuan berupa makanan tambahan dan perlengkapan sekolah kepada anak-anak stunting dikedua kampung tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment