MataPapua, Sorong - BICARA Foundation bersama EcoNusa Foundation menggelar kegiatan pemutaran film dan diskusi tentang pengelolaan sumber daya alam (SDA) oleh masyarakat adat Papua. Kegiatan ini menjadi ajang berbagi pengetahuan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk penyandang difabilitas, untuk membahas pengelolaan SDA yang berkelanjutan di wilayah Papua.
Keunikan dari kegiatan ini adalah keterlibatan penyandang difabilitas dalam nonton bareng dan diskusi, yang bertujuan untuk menciptakan ruang inklusif di mana difabilitas dan peserta lainnya dapat saling bertukar pengalaman dan pemahaman. BICARA Foundation percaya bahwa setiap isu, termasuk pengelolaan SDA, saling terhubung dan mempengaruhi satu sama lain.
Ada tiga film yang diputar dalam acara ini, yang menjadi bahan diskusi utama. Film pertama mengangkat kisah nelayan tangkap udang Konda, yang kedua tentang petani kopra di Pulau Adi, Kaimana. Kedua film ini merupakan hasil kerjasama antara BICARA Foundation dan EcoNusa Foundation. Film ketiga adalah testimoni dari petani disabilitas Orang Asli Papua yang dihasilkan melalui kolaborasi Foker LSM Papua dan BICARA Foundation.
Dalam diskusi tersebut, penyandang difabilitas turut aktif berpartisipasi, salah satunya adalah Bapak Demianus, seorang tuna netra yang juga pengusaha koperasi nelayan. Meski memiliki keterbatasan fisik, Bapak Demianus menegaskan bahwa disabilitas bukanlah halangan untuk berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya alam.
Andi Saragih, Direktur Eksekutif BICARA Foundation, memberikan apresiasi tinggi terhadap pemahaman para difabel yang turut serta dalam diskusi tersebut. “Kami sangat menghargai keterlibatan teman-teman difabilitas dalam kegiatan ini, dan mereka menunjukkan bahwa pengelolaan SDA adalah isu bersama yang perlu diperjuangkan semua kalangan, tanpa terkecuali,” ujar Andi.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk semakin membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang inklusif dan berkelanjutan, serta memastikan semua lapisan masyarakat, termasuk difabilitas, memiliki suara dalam pembahasan isu-isu strategis di Papua.