Matapapua – Aimas : Sejumlah pertimbangan telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait pertanyaan maupun kritikan orang tua siswa perihal tatap muka disekolah dapat kembali dilaksanakan, mengingat banyak orang tua yang mulai merasa berat jika pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilaksanakan dalam waktu lama ditengah pandemi COVID-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim mengatakan telah menerima berbagai masukan atas kondisi ini, dan disarankan agar sekolah yang letaknya jauh dari perkotaan dan intensitas pertemuan atau berkumpul yang rendah agar dapat memulai tatap muka disekolah, namun tetap mematuhi protokol kesehatan serta membuat kesepakatan bersama antara pihak sekolah, dan komite mewakili orang tua siswa disetujui pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan didaerah, sebab diakui jika tetap melaksanakan PJJ akan semakin menambah panjang ketertinggalan pembelajaran.
“Sekarang keputusan melakukan tatap muka ada di 3 pihak, yakni kepala sekolah, komite sekolah dan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, meskipun keputusan ada di 3 pihak tadi, saya anjurkan keras silahkan lakukan tatap muka, mau 3 kali seminggu silahkan, dua kali juga silahkan, kan dibolehkan 50 persen kehadiran, apalagi jika jauh dari perkotaan, dengan intensitas pertemuan yang kurang maka bisa dilakukan sekolah tatap muka” ungkap Nadiem Anwar Makarim, Rabu (10/2).
Nadiem Anwar Makarim juga mengingatkan agar jika sekolah dibuka untuk tatap muka agar dapat dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, dan mengharapkan agar pengaturan waktu belajar disekolah dilakukan tanpa melebihi batas minimal tiap rombongan belajar.
Discussion about this post