Memperingati Hardiknas 2024, Pj. Bupati Maybrat, Bernhard Rondonuwu Bertindak Sebagai Pembina Upacara

Matapapua-Maybrat: Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 di Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya karena para peserta upacara menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah Nusantara dan sebagian guru menggunakan pakaian PGRI.

Upacara memperingati Hardiknas tahun ini diselenggarakan di halaman SMP Negeri 1 Ayamaru dan Penjabat (Pj) Bupati Maybrat bertindak sebagai Pembina upacara

Upacara ini, Penjabat (Pj) Bupati Maybrat, Dr. Bernhard Rondonuwu bertindak sebagai pembina upacara yang diselenggarakan di halaman SMP Negeri 1 Ayamaru, Kamis (2/5/2024).

Pj. Bupati Maybrat, Bernhard Rondonuwu saat membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A mengatakan harus sadar bahwa membuat perubahan harus membutuhkan perjuangan untuk menuju pada perbaikan dan kemajuan

“ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan,” ucap Bernhard dalam membacakan sambutan Nadiem Anwar Makarim.

Pada kesempatan ini juga Bernhard menegaskan agar seluruh pimpinan OPD, para Dewan guru agar bersama mengubah pendidikan di Kabupaten Maybrat sehingga mampu bersaing dengan daerah lainnya. Karena pendidikan sangat penting untuk menuju pada perubahan.

“Saya minta kepada guru-guru, bisa tidak, siswa kelas 1 harus sudah bisa membaca dan menulis. Sehingga kelas 2, 3 dan seterusnya bisa belajar sesuai tingkatannya,” pintanya.

Pj. Bupati Maybrat ini merasa bangga terhadap ,seluruh jajaran pendidikan karena setiap hari telah mendorong dan membawa generasi emas Maybrat agar bisa bersaing dengan daerah maju lainnya.

Dirinya berharap agar seluruh jajaran para guru di seluruh sekolah dan kampung mampu memberikan kontribusi yang besar dan optimis agar generasi emas Maybrat harus bisa berubah.

“Di Indonesia sudah menggunakan metodologi revolusi pembelajaran. Jadi semua jajaran pendidikan harus mengubah pola ajar dengan metodologi yang tepat sehingga generasi ini bisa melakukan hal-hal yang baru,” harap Pj. Bupati Maybrat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment