Merauke, Matapapua.com – Satuan Pelayanan Bandar Udara Mopah Karantina Papua Selatan memperket pengawasan dikarenakan maraknya penyelundupan reptil endemik Merauke ke luar Papua oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas kelestarian Alam.
Dalam dua hari terakhir Satuan Pelayanan Bandar Udara Mopah Karantina Papua Selatan menahan ratusan reptil yang hendak diselundupkan ke Jakarta melalui Bandar Udara Mopah.
“Maraknya penyelundupan ini membuktikan bahwa pasar reptil endemik Merauke di luar Papua besar. Bila hal ini terus berlanjut dipastikan fauna asal Merauke akan punah,” kata Kepala Karantina Papua Selatan, Cahyono di Merauke, Sabtu (20/4).
Dia mengatakan bahwa dua hari terakhir total 190 reptil ditahan di Bandar Udara Mopah. Yakni pada Jumat 19 April 2024 total 157 reptil terdiri dari 145 ekor kadal soa payung dan 12 ekor biawak coklat dan Sabtu 20 April 2024 ditemukan terdapat 33 ekor kadal soa payung di kargo Bandar Udara Mopah.
Dikatakan bahwa biawak coklat dan kadal soa payung merupakan satwa endemik Merauke yang statusnya dilindungi. Sangat disayangkan penyelundupan satwa liar ini masih terjadi.
“Mari kita jaga flora dan fauna endemik Merauke agar tetap ada di Alam” ungkap Cahyono.
Dokter Hewan Karantina Ahli Pertama, Anastasia Diva Putri menjelaskan bahwa pada Jumat 19 April 2024 pagi hari, Karantina menahan ratusan reptil setelah mendapatkan informasi saat petugas Avsec, Muhammad Ridwan yang bertugas di Cargo Bandar Udara Mopah sedang melaksanakan pengoperasian mesin x-ray.
“Merasa ada kecurigaan terhadap beberapa barang, maka dilakukan pemeriksaan manual dengan disaksikan oleh beberapa orang untuk melihat isinya,” ungkap Anastasia Diva Putri.
Ditambahkan bahwa keterangan kemasan barang menyatakan isinya herbal untuk memastikan kebenarannya barang dibuka dan hasilnya ditemukan ratusan reptil dengan berbagai ukuran.
Ketua Tim Gakum Karantina Papua Selatan, Suwarna Duwipa menerankan bahwa pada hari Jumat 19 April 2024 total barang bukti sebanyak 157 reptil terdiri dari 145 ekor kadal soa payung dan 12 ekor biawak coklat. Semuanya ditahan Karantina dan akan dimasukkan kedalam kandang penahanan.
Satu hari berselang, kata dia, pada Sabtu 20 April 2024 pagi pejabat Karantina yang bertugas di Cargo Bandar Udara kembali menahan puluhan kadal setelah mendapatkan informasi dari jasa pengiriman.
Disampaikan bahwa personil Lion Parcel mendatangi meja pelayanan Karantina karena dirasa curiga terhadap isi paketnya. Setelah dibuka bersama, terdapat 33 ekor kadal soa payung” ungkapnya
“Pemilik paket mengelabui petugas dengan memberikan keterangan kemasan kotak rias” tambah dia.
Discussion about this post