Mama – mama Dari Puragi dan Saga Belajar Masak Ke Chef Petty Elliott

Chef Petty dan Mama mama dan Tim ANJAP

Chef Petty dan Mama mama dan Tim ANJAP

Matapapua – Puragi : PT ANJ Agri Papua (ANJAP), unit usaha ANJ yang mengolah sagu alami di Sorong
Selatan, Papua Barat, mengundang penulis kuliner dan juru masak (chef) internasional Petty Elliott untuk melihat langsung pengolahan sagu skala industri yang diolah secara modern dan berkelanjutan.

Dalam kunjungan tersebut, tim ANJAP memperkenalkan sejumlah variasi makanan
dari sagu, dan sebaliknya, Chef Petty berbagi cerita dan pengetahuan bersama 8 tokoh perempuan dari Kampung Puragi dan Saga, yang merupakan anggota Warung Mama, tentang proses mengolah sagu menjadi berbagai jenis panganan yang variatif dan relatif mudah dibuat.

Dalam sesi masak bersama yang dipandu Chef Petty, para mama dapat membuat roti berbasis sagu yang dapat dikonsumsi bersama ulat sagu, umbut sagu atau jamur sagu yang sarat gizi.

Sebagai ahli masak yang tertarik mempelajari kuliner lokal, Chef Petty mengaku sangat antusias melihat keinginan belajar para mama untuk mengolah sagu menjadi roti yang relatif mudah dibuat dengan adonan dari santan atau susu cair.

“Mama-mama disini sangat cepat belajar dan percaya diri. Mereka memiliki cukup banyak pengetahuan untuk mengelola bahan-bahan dari lingkungannya sendiri,” paparnya di sela-sela kegiatan pada Senin (4/11).

“Dengan pendampingan dari perusahaan, kreativitas pengolahan sagu akan lebih berkembang dan bisa menjadi kebanggaan daerah sini karena potensinya luar biasa,” ujar wanita kelahiran Manado yang sudah menggeluti kuliner lebih dari dua dekade
dan meraih penghargaan pertama pada ajang Gourmand World Cook Book Awards
dengan bukunya berjudul Jakarta Bites.

Walaupun kunjungan di ANJAP sangat singkat, Chef Petty menilai antusiasme yang tinggi dari para mama untuk bertanya adalah kunci utama terjadinya pertukaran ilmu dari sesi “belajar bersama” yang diadakan selama lima jam tersebut.

“Untuk saat ini yang bisa saya berikan untuk mama-mama, selain membuat sambal dabu-dabu, saya juga ajak mereka untuk mengolah sagu menjadi roti dengan
penambahan susu atau santan” papar Chef Petty, alumni BBC Masterchef di Inggris.

Hasil kolaborasi bersama para mama adalah Roti Datar Apatar Sambal Dabu, kombinasi sayur tumis ulat sagu (apatar) dan jamur sagu buatan para mama yang
didasari roti sagu dengan lapisan atas sambal dabu-dabu oleh Chef Petty.

Yuliana Nuaru, anggota Warung Mama dari Kampung Saga, mengatakan mendapatkan pengetahuan baru untuk mengolah roti dari sagu.

” Dari pelajaran bersama itu, mama su tau sedikit-sedikit. Cuma mama masih perlu dibimbing agar tambah mengerti” kata Yuliana Nuaru.

Mama Salomina Kadae, yang juga dari Kampung Saga, mengatakan sesi ini memancing minatnya untuk membuat sagu bungkus dan ulat sagu kering walaupun ia lebih menyenangi membuat kue kering dari sagu.

Kepala Departemen Hubungan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan ANJ, Gritje Fonataba, mengatakan bahwa kunjungan Chef Petty diharapkan dapat memotivasi kaum ibu di kampung sekitar ANJAP untuk lebih mengembangkan potensi produk
olahan sagu bagi keluarga mereka.

“Selama ini dari sisi ekonomi, para mama berjuang untuk menambah penghasilan keluarga. Kalau selama ini tepung sagu diolah hanya menjadi papeda dan kue kering saja, tentu akan ada peningkatan pendapatan bila sagu dapat diolah berbeda, misalnya menjadi roti” ujar Gritje.

“Kehadiran Warung Mama – yang dibentuk pada 26 September tahun ini dan menjual pangan lokal sagu serta kopi kepada karyawan ANJAP di waktu istirahat siang dan sore di akhir jam kerja – diharapkan akan membantu meningkatkan kreativitas kaum ibu untuk mengembangkan produk olahan sagu” kata Regional Head ANJAP, Christianus SA.

“Dalam satu hari, diharapkan ada dua mama-mama yang bekerja di Warung Mama, masing-masing dari Saga dan Puragi. Sekalipun saat ini baru beranggotakan delapan orang, keberadaan Warung ini menjadi tempat bagi kaum ibu untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk mengolah pangan sagu lokal dan mendapatkan tambahan pendapatan” tambah Christianus SA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment