• 14 Dec, 2025

KSOP Sorong Investigasi Kapal Tongkang Terbalik di Pantai Tanjung Dore Makbon

KSOP Sorong Investigasi Kapal Tongkang Terbalik di Pantai Tanjung Dore Makbon

MataPapua,Sorong - Kapal Tongkang Bahari 248 yang ditarik Tugboat Ocean View yang mengalami kecelakaan dan karam di Perairan Pantai Tanjung Dore Distrik Makbon Kabupaten Sorong pada Senin (8/12/2025) sore sedang diusut oleh Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong. 

Kapal tongkang yang membawa muatan batu pecah sebanyak 2.000 kubik yang diduga milik PT AKAM terbalik dan karam di Pantai Tanjung Dore. 

Pihak KSOP Kelas I Sorong yang dikonfirmasi, Rabu (10/12/2025) menerima dan secara transparan memberikan keterangan soal insiden yang menimpa kapal tongkang Bahari 248 yang terbalik dan karam. 

Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal KSOP Kelas I Sorong, Stevi Manduapessy  katakan pihaknya telah melakukan langkah awal membuat laporan kecelakaan. 

"Kami telah membuat laporan kecelakaan kapal. Dan laporan itu sudah kami sampaikan ke pusat,"kata Stevi Manduapessy saat ditemui wartawan di Kantor KSOP Sorong, Rabu (10/12/2025). 

Pihak KSOP Sorong selanjutnya, kata dia,  sedang melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda kapal untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP). 

Dari BAP inilah pihak KSOP bisa mengetahui secara jelas penyebab kecelakaan kapal tongkang Bahari 248 di Pantai Tanjung Dore Distrik Makbon menurut keterangan nahkoda. 

Namun pihak KSOP Sorong tidak langsung percaya begitu saja keterangan nahkoda kapal TB. Ocean View yang menarik kapal tongkang dari pelabuhan Terminal Khusus milik PT Pro Intertech Indonesia (PII). Sebab laporan BAP Nahkoda kapal masih harus dilihat lagi berdasarkan hasil investigasi langsung ke lapangan dan meminta laporan cuaca dari BMKG. 

"Kami tidak bisa langsung menjustifikasi bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh faktor alam atau human error. Nanti baru bisa kami ketahui penyebab setelah ada hasil BAP dan observasi lapangan," kata Stevi. 

Pihak KSOP Sorong masih akan mendalami laporan awal yang mana Kapten Kapal Tugboat Ocean View yang menarik kapal tongkang Bahari 248 karena faktor cuaca. 

"Kami juga akan lakukan kross cek dengan BMKG untuk mengetahui kondisi cuaca pada titik koordinat saat terjadi kecelakaan," kata Stevie. 

Bila nanti ternyata, lanjut dia, laporan hasil BMKG menunjukkan bahwa gelombang pada saat kecelakaan tinggi, maka tentu akan sama dengan laporan dari Kapten Kapal. Namun bila diketahui penyebab kecelakaan karena human error, maka membawa ke Mahkamah Pelayaran untuk diadili. 

Turut ditambahkan oleh Pelaksana Harian Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan Patroli dan Penyidikan KSOP Kelas I Sorong, Ronald. 

Dia  menceritakan kronologis laporan awal BAP yang telah dibuat oleh nahkoda kapal TB Ocean View. Dimana Kapal Tugboat TB. Ocean View, Senin (8/12/2025) pukul 04.00 Wit bertolak dari JETI milik PT PII di Saoka dengan tujuan Makbon. 

Setelah KSOP Sorong mengecek dokumen kapal, lanjut Ronald, sertifikat kapal semua masih berlaku, dan kapal laik laut. 

Saat kapal telah bertolak sekitar pukul 10.00 wit, mulai terasa alur panjang dan terlihat dari samping lambung kapal tongkang Bahari miring cenderung nungging ke kiri di bagian depan. 

Sekitar pukul 14.00 Wit, lanjut Ronald, nahkoda TB Ocean View memutuskan melepas kapal tongkang sambil terus melakukan pemantauan. Pada pukul 15.48 Wit, tongkang Bahari mulai terbalik. 

"Nahkoda kapal Tugboat terus melakukan pemantauan dari titik kapal mulai terbalik sampai kapal tongkang Bahari kandas di tepi pantai Tanjung Dore Makbon,"  kata Ronald. 

Setelah laporan awal dibuat, sambung Ronald, KSOP akan melakukan pemantauan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan investigasi lapangan. 

"Kemarin kami sudah kirim salah satu teman  ke lokasi untuk melakukan investigasi. Nanti hasil investigasi , laporan, hingga pemantauan dari BMKG baru lah dapat disimpulkan  , penyebab terjadinya kecelakaan kapal baik karena faktor human error atau faktor alam," kata Ronald. 

Hingga berita ini dimuat pihak PT PII dan PT AKAM belum memberi keterangan meski telah diupayakan oleh wartawan untuk mengkonfirmasi.(R)