Matapapua – Fef: Kapolsek Kebar KabupatenTambrauw, Ibda Irenius Hutahurup geram saat warga masyarakat di Distrik Kebar berusaha keras untuk mendapatkan akses ke distrik Senopi dan Mubrani yang merupakan distrik tersebut dengan Distrik Kebar, tambah adu, lihat Kapolsek dan oknum masyarakat.
Bedasarkan pantauan media ini, adu mulut terjadi saat Kapolsel Kebar bersama Tim Satgas COVID-19 memberikan sosialisasi antisipasi penyebaran COVID-19 di Mes Kebar. Kapolsek mengaku tidak bertanggung jawab jika masyarakat bersih keras untuk tetap memalang akses jalan, karena menurutnya tindakan pemalangan ini akan berdampak buruk bagi masyarakat itu sendiri.
Selain itu, dari pemerintah pusat juga tidak perlu untuk melakukan pemalangan / Lock Down di masing-masing daerah maka tindakan ini tidak diizinkan.
“Jika kalian berjuang untuk palang, jalan itu akan berdampak sangat buruk untuk kalian sendiri, perputaran ekonomi akan menurun, kalian akan kekurangan bama, bahkan orang yang sakit parahpun tidak bisa dirujuk ke luar daerah, kalau kalian gampang mau cari palang,” Tegas Kapolsek Kebar di Mes Kebar, Rabu, (01/4).
Setelah Kapolsek dan Tim Satgas COVID-19 serta Anggota DPRD Tambrauw Komisi III bernegosiasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pemalangan jalan sebagaimana halnya masyarakat paham dan mengurungkan niat untuk pemalangan tersebut.
Untuk itu warga mendapat bantuan lebih banyak daripada yang lain. Kemudian, bersama-sama membuat posko guna membuat pusat informasi dan koordinasi selama masa tanggap darurat COVID-19.
Discussion about this post