Matapapua – Aimas :Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim melakukan kunjungan kerja ke Papua Barat yang diawali di Kabupaten Sorong, dalam kunjungan perdana ketanah Papua, Nadiem menyempatkan diri untuk bertatap muka dengan guru serta siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Sorong di SP 4, Distrik Mayamuk – Kabupaten Sorong.
Kepala SDLB Inpres 73 Kota Sorong, Sukamta mengatakan SDLB didirikan tahun 1982, dan sejak tahun 1989 hingga saat ini belum ada pengangkatan guru untuk mengajar di SDLB, sementara jumlah siswa hingga saat ini sebanyak 89 siswa, sedangkan jumlah guru hanya 14 guru, dengan 6 orang guru PNS sisanya guru honor, oleh karena itu diharapkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperhatikan permasalahan ini.
“Rasio jumlah guru dan siswa kita sangat jauh, untuk bina persepsi diri harus ada ruangannya, namun karena terbatas ruangan sehingga menggunakan ruangan lainnya” ucap Sukamta, Rabu (10/2) saat bertatap muka dengan Menteri Nadiem di SLB SP 4 Kabupaten Sorong.
Menteri Nadiem Makarim saat menanggapi keluhan guru SLB mengatakan agar tahun ini memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti seleksi guru P3K, Nadiem Makarim mengajak jajaran guru yang telah mengabdikan diri bertahun-tahun agar dapat mengikuti seleksi karena Quota tenaga guru yang disiapkan sangat besar.
” Terminologi guru ada dua, yakni P3K dan PNS, undang-undang Republik Indonesia tidak membolehkan pengangkatan ASN tanpa seleksi, nah untuk menyikapi persoalan ini semua guru honorer diseluruh Indonesia dapat mengikuti seleksi, harapan kami ini dapat menjadi kesempatan baik bagi guru honorer selama ini” ungkap Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim menyebutkan untuk menjawab permasalahan guru yang belum diangkat, maka tahun ini seleksi guru P3K dengan jumlah 1.000.000 Quota.
Discussion about this post