Matapapua – Fef : Sejumlah gedung Sekolah Tingkat Sekolah Dasar (SD) di Distrik Mubrani dan Distrik Mpur Kabupaten Tambrauw terpaksa diliburkan akibat dipalang oleh guru-guru kontrak. Hal ini dibenarkan Pelaksana Tugas Kepala Sekolah, SD Negeri Warokon, Yanti Petrosina Awom.
Berdasarkan informasi yang diterima media ini, Pemalangan gedung sekolah dilakukan sejak Senin (14/9) kemarin. Yanti mengaku, guru-guru kontrak terpaksa melakukan pemalangan sekolah karena merasa kecewa honor guru yang terhitung sejak bulan Agustus dan September belum dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Tambrauw. Disebutkan ada empat sekolah yang diplang aecara serentak yakni SD Inpres 80 Bawey, SDN 14 Bariambeker, SD Imanuel Arupi Distrik Mpur dan SDN Warokon Distrik Mubrani,
Menurtnya, Sesuai perjanjian yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Ade A, Lewerissa setelah menyerahkan SK Guru Honor sejak bulan juni kemarin di Saukorem, honor guru kontrak akan dibayarkan setiap bulan sesuai yang sudah dicantumkan didalam SK, namun pembayaran honor bahkan tunjangan terpencil tidak direalisasikan kepada guru kontrak hingga saat ini.
” Jadi apa yang dijanjikan Kepala Dinas Pendidikan tidak ditepati, kami hanya terima honor bulan juli saja, Agustus dan September ini kami belum terima, belum lagi tunjangam terpencil sampai saat ini tidak ada kejelasan,” Ungkap Yanti Awom via telepon seluler, Selasa(15/09).
Sementara itu hal serupa juga disampaikan Agustina Rumbiak, salah satu guru kontrak di SD YPK 09 Imanuel Arupi Distrik Mpur bahwa seluruh guru kontrak yang mengabdi di SD tersebut mengalami hal yang serupa yakni honor guru kontrak sejak bulan Agustus dan September ini belum diterima.
Terkait dengan hal itu, Pelaksana tugas Kepala Sekolah bahkan seluruh guru kontrak yang mengabdi di daerah pedalaman Tambrauw berharap agar pihak dinas secepatnya menanggapi hal ini. Karena menurutnya gaji honor kontrak lima sampai 6 bulan baru dibayar.
” Kami merasa kecewa karena pembayaran ini tidak sesuai dengan petunjuk bahkan sampai empat atau lima bulan baru bayar,” akunya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Ade A. Lewerissa, S.Sos mengaku dasar persoalan pemalangan para guru honor belum diketahui secara persis. Menurutnya, jika pemalangan berkaitan dengan gaji, sudah dilaksanakan walaupun terlambat.
“Kita sudah kirim gaji bulan Juli pada bulan Agustus dan gaji bulan Agustus seharusnya bayar pada bulan September, cuma gaji Agustus sudah dimasukan SP2D namun uang di khas daerah lagi minim sehingga prosesnya masih mengalami keterlamabatan,” akunya kepada media ini via telepon, Selasa (15/9).
Diakui bahwa keterlambatan pembayaran gaji honor ini dilihat dari ketersediaan dana di khas dinas kemudian persiapan pembayarannya pun butuh waktu lama karena menyiapkan anggaran yang begitu besar untuk para guru honor. jika dibilang sering terlambat membayar adalah benar karena berkaitan dengan ketersediaan anggaran di khas daerah.
Discussion about this post