Euforia Bola Jadi Tantangan Baru Penanganan COVID-19 di Kota Sorong

IMG 20210702 WA0008

IMG 20210702 WA0008

Matapapua – Sorong : Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang tak kunjung pulih, muncul euforia sepak bola Euro 2021. Fans fanatik dari salah satu negara yang ikut berlaga di ajang Euro 2021, kerap melakukan konvoi yang berlebihan yang dinilai berpotensi akan menimbulkan klaster baru peningkatan angka terkonfirmasi positif COVID-19.

Situasi di Kota Sorong sendiri, konvoi dari fans-fans fanatik kerap dilakukan tanpa melihat situasi, sehingga membuat macet arus lalu lintas. Konvoi ini justru menjadi ancaman terhadap penanganan COVID-19.

Sering dijumpai kelompok konvoi dari fans fanatik Negara Belanda lebih dominan dibandingkan fans-fans negara lain. Namun akhir-akhir ini, aktivitas konvoi semacam lenyap setelah tim keseblasan Belanda yang merupakan tim elit dunia gugur dan terpaksa pulang kampung setelah dikalahkan tim lawannya.

Terkait dengan hal ini, Iwan warga Kampung Baru Kota Sorong mengaku, kesal dan prihatin ketika melihat sekelompok fans Belanda yang melakukan konvoi di sepanjang jalan.

“Orang itu memang tidak tahu kalau situasi sedang dalam bahaya. Ini yang nantinya akan menimbulkan angkah positif dimana-mana. Nanti kena Corona baru tobat,” akunya kepada media ini di kediamannya di Kampung Baru, Selasa (29/6).

Menurutnya, setiap orang punya hak dan kebebasan untuk berekspresi. Namun ekspresi dari fans-fans yang sangat fanatik ini terlalu berlebihan. Sebab, aksi konvoi itu tidak melihat situasi warga masyarakat yang sedang berjuang untuk membebaskan diri dari COVID-19.

“Yang paling banyak konvoi ini dari fans-fans Belanda. Makanya ketika Belanda kalah setelah melawan Czech dengan skor 0-2, konvoi macam tidak ada lagi kah,”ungkapnya sembari berharap kepada para pecinta sepak bola agar pandai menyalurkan ekspresi karena pemerintah sedang berjuang untuk pulih dari COVID-19.

Herlin Sasabone, Sekretaris Tim COVID-19 Kota Sorong

Menanggapi situasi ini, Sekretaris Tim Satgas COVID-19 Kota Sorong, Herlin Sasabone mengaku prihatin dengan adanya aktivitas konvoi yang tidak terkontrol lagi. Sebab, hal ini berpotensi akan muncul klaster baru peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Karena menurutnya, peningkatan kasus terkonfirmasi cukup masif saat ini. Contoh di Manokwari, dalam satu hari bisa mencapai 100 kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Di Kota Sorong memang belum signifikan peningkatan kasus positif, tetapi bukan berarti bebas dari dampak COVID-19.

“Jangan sampai tahun ini ada klaster bola, kita berharap jangan ada klaster tambahan,” jelasnya kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (28/6).

Diakui bahwa Sejauh ini upaya yang dilakukan hanya sebatas pemantauan situasi di lapangan. Dan memang konvoi ini tidak dilakukan setiap saat melainkan hanya pada saat tim dukungannya berlaga pada waktu subuh.

Berkaitan dengan itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindak aktivitas konvoi yang dilakukan fans-fans fanatik. Dan memang selama ini yang sering melakukan konvoi lebih banyak dari fans Belanda.

Karena itu dia menghimbau dan berharap kepada masyarakat khususnya bagi pecinta sepak bola agar dapat membantu pemerintah untuk memutus.mata rantai COVID-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sehingga penyebaran COVID-19 ini bisa terminimalisir secara maksimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment