Matapapua - Sorong : Kota Sorong sebagai gerbang masuknya tanah Papua setidaknya tercatat memiliki 4 potensi bencana yang siap terjadi kapanpun, hal ini jika tidak disertai kesadaran masyarakat untuk berperan dalam menjaga dan mempertahankan kualitas lingkungan, keempat potensi ini kata Julian Kelly Kambu, Kepala Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Sorong, yakni bencana banjir, longsor, tanah bergerak (gempa, red) dan Tsunami, dokumen atas peta bencana inipun telah diterbitkan sehingga warga diharapkan dapat terlibat menjaga mutu lingkungan.
" Dokumennya sudah ada, setidaknya 4 potensi bencana dapat terjadi di Sorong, yakni banjir, longsor, gempa dan tsunami, bukan saja corona, 4 ini jika tidak dikelola baik menunggu meledak saja, jika tidak kita kelola baik, jangan sampai masalah lingkungan ini kita abaikan" kata Julian Kelly Kambu, Kamis (30/4).
Guna mencegah agar keempat potensi bencana ini terjadi, maka Julian Kelly Kambu melalui proyek perubahan pelatihan kepemimpinan nasional PIM II angkatan V Jatinangor, Sumedang mengusulkan 'Strategi Membangun Hutan Kota Melalui Partisipasi Masyarakat' sebagai sebuah karya positif untuk mewujudkan terciptanya hutan kota yang representatif, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti instansi teknis pemerintah, BUMN, BUMD, perusahaan swasta, dan semua organisasi yang memiliki tujuan dan visi yang sama untuk mempertahankan mutu lingkungan ditengah masyarakat perkotaan.
" Garis besar judulnya adalah strategi membangun hutan kota melalui partisipasi masyarakat, itu inovasi, merubah mindset gaya berpikir birokrasi menuju ke bagaimana Kewirausahaan birokrasi itu" ujar Julian Kelly Kambu.
Guna mendukung suksesnya proyek perubahan dalam batas waktu hingga bulan juni akan datang, Julian Kelly Kambu dalam Proyek perubahan ini akan memetakan daerah kritis yang harus dihidupkan kembali, dengan luas awal seperempat hektare, sehingga dibutuhkan bantuan berbagai pemangku kepentingan di Kota Sorong.
"Jadi untuk suksesnya Proper ini, butuh keterlibatan stakeholder, ada peta analisa dukungan stakeholder, baik yang mendukung, menolak dan malas tahu (acuh, red) guna mendukung isu strategis yang sedang diperjuangkan" tegas Julian Kelly Kambu.
Sesuai rencana, bahan kajian dan penelitian yang sedang diusulkan ini akan diseminarkan pada bulan Juni akan datang, sehingga dalam batas waktu yang singkat ini, maka pemetaan rencana hutan Kota di Sorong disesuaikan dengan tingkat kerawanan, namun tidak menutup kemungkinan kedepan akan terus dikembangkan dan ditambah cakupan hutan Kota diwilayah Sorong.