Matapapua – Sorong : Penyebaran informasi pemulangan mahasiswa Papua yang sedang menempuh study diluar tanah Papua mendapat sorotan berbagai pihak, namun sebagian besar kalangan tidak mendukung pulangnya mahasiswa karena dilatar belakangi oleh kasus persekusi rasis yang terjadi di Surabaya, Malang dan Semarang, apalagi jika pemulangan mahasiswa ini dari seluruh Indonesia atau dengan kata lain daerah yang tidak terjadi persoalan persekusi ikut-ikutan pulang.
Walikota Sorong Lambertus Jitmau menolak tegas dan tidak menyetujui mahasiswa yang sedang menempuh studi ini pulang kedaerah, selain karena persoalan yang telah ditangani, dan tidak terjadi disemua daerah, alasan lain yang tidak kalah penting yakni karena banyak mahasiswa yang kuliah dengan keilmuan tertentu yang belum dimiliki perguruan tinggi yang ada ditanah Papua, sehingga hal ini akan mempersulit kelanjutan studi yang telah mahasiswa dimaksud.
” Tidak setujulah, kenapa harus pulang?kan tidak semua daerah ditemukan kasus tersebut, kasus sudah selesai, Presiden, Gubernur Jawa Timur, Walikota Malang sudah menyampaikan permohonan maaf, sehingga tidak perlu pulang, dan saya Yakin anak-anak Papua Barat tidak ada yang pulang” tegas Lambertus Jitmau, Kamis (19/9).
“Kalau pulang, terus mereka mau kuliah dimana?sebab ada kita punya anak-anak ini kuliah di Fakultas atau jurusan yang tidak ada di kita punya perguruan tinggi ditanah Papua, jadi kalau pulang itu akan merugikan mereka” tambah Lambertus Jitmau.
Lambertus Jitmau mengajak mahasiswa yang sedang berkuliah diluar tanah Papua agar tetap melanjutkan studi hingga selesai, dan berbaur dengan masyarakat dimana kota studi ditempuh.
Discussion about this post