Matapapua – Tambrauw : Salah satu komitmen Pemerintah Kabupaten Tambrauw untuk membangun dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Tambrauw melalui tanggungan biaya pendidikan bagi anak-anak asli Tambrauw yang mengenyam pendidikan di luar Papua, kini masih terus berlanjut.
Namun tanggungan biaya pendidikan oleh Pemerintah Tambrauw melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga diduga tidak tepat sasaran. Selain biaya pendidikan untuk anak asli Tambrauw, ternyata pemerintah pun menyalurkan dana pendidikan bagi mahasiswa dari luar Tambrauw.
Wakil Ketua II DPRD Tambrauw, Yoseph Airai mengaku, ini merupakan sebuah kesalahan yang mesti menjadi perhatian pemerintah. Sebab anggaran yang semestinya digunakan khusus bagi anak Tambrauw yang kuliah justru dirasakan pula oleh anak dari luar Tambrauw.
“Banyak mahasiswa dari luar Tambrauw yang dibiayai Pemda Tambrauw di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti kedokteran, IPDN, penerbangan, sarjana maupun master,” akunya kepada media ini via telepon, Jumat (25/6).
Menurutnya, Pemerintah Tambrauw melalui dinas terkait belum serius mendata mahasiswa-mahasiswi asal Tambrauw yang dibiayai pemerintah. Baginya hal ini perlu diperhatikan secara baik agar anggaran yang dikeluarkan tidak salah sasaran.
“Ini tugas dinas pendidikan agar mendata secara baik putra putri asli Tambrauw agar bisa dibiayai oleh Pemda Tambrauw,” pintahnya.
Disebutkan, ada beberapa anak asli Tambrauw yang menempuh pendidikan penerbangan di Singapura, namun tidak ada perhatian dari pemerintah. Dirinya menambahkan, Padah anak-anak Tambrauw juga memiliki kemampuan di bidang lain.
hal yang sama pun dialami anak-anak yang mengikuti tes TNI maupun Polri. Bahwa, Pemda dinilai kurang memberi perhatian yang serius untuk mendorong putra dan putri Tambrauw masuk di bidang militer.
Terkait dengan hal itu, sangat diharapkan kepada dinas pendidikan agar mendata semuanya dengan baik agar biaya yang dikeluarkan juga tepat sasaran.
