Matapapua-Maybrat: Asisten II Setda Kabupaten Maybrat, Engelbertus Turot melakukan Launching validasi dan verifikasi keluarga berisiko stunting dan pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2025 di halaman kantor Bupati Maybrat, Senin (28/7/2025)
Melalui launching ini, Engelbertus Turot berharap agar memperoleh data stunting di Kabupaten Maybrat sehingga pemerintah mengambil kebijakan. Mengingat masyarakat memiliki hak untuk memperoleh pelayanan dan jaminan hidup.

Foto Bersama Usai Launching Validasi dan verifikasi keluarga berisiko stunting dan pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2025
"Melalui pendataan, akan diketahui jumlah gizi buruk, jumlah bayi balita, jumlah ibu hamil, jumlah rumah tidak layak huni, kekurangan air bersih. Nah dengan adanya data, maka tim akan turun untuk melakukan intervensi sesuai dengan target. Tapi kalau tidak ada data, maka tim akan melakukan pelayanan salah target. Kami apresiasi program ini dan kami selalu mendukung program ini," tutur Engelbertus.
Dirinya mengaku bahwa upaya pencegahan penurunan stunting telah dilakukan oleh semua stakeholder. Bukan saja hanya dari OPD saja, melainkan dari TP PKK, Dharma Wanita, TNI-Polri dan bahkan gereja aktif dalam kasus tersebut.
"Saya juga termasuk dalam upaya ini. Dan saya melihat semua stakeholder terlibat aktif dalam upaya pencegahan penularan stunting. Dan saya apresiasi semua pemangku kepentingan di Kabupaten ini karena sangat mendukung upaya tersebut," tambahnya.
Dirinya menegaskan bahwa Pemda Maybrat pada prinsipnya terus menekan angka stunting sehingga mengalami penurunan secara nasional.
Sementara itu, kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Maybrat, Nikanor Kocu,S.Kep.,M.Kep mengatakan, setelah launching, para kader di setiap Kampung dan Distrik, para tenaga kesehatan, gizi dan tim lainnya akan melakukan pendataan di 24 Distrik, 259 Kampung dan 1 Kelurahan.
"Tim akan turun lapangan guna melakukan pendataan di setiap Distrik dan Kampung. Namanya pelayanan terhadap manusia, apapun resikonya baik panas atau hujan pun tim akan tetap turun lapangan. Tidak ada alasan," tegas Nikanor.
Dirinya menambahkan bahwa secara nasional, pendataan tersebut berlangsung selama Satu bulan. Mengingat situasi dan kondisi jangkauan wilayah sangat jauh.