Anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia Perjuangkan Program Pembuatan Biogas Skala Rumah Tangga

Sorong : Guna mencegah kekurangan energi gas, Anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pelatihan pembuatan biogas skala rumah tangga, dengan memanfaatkan produk sisa rumah tangga.

 

Rico Sia, Anggota Komisi VII DPR RI mengatakan pelaksanaan pelatihan biogas untuk masyarakat di Papua Barat Daya ditujukan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah sisa makanan sebagai bahan pembuatan Biogas, dan hal inipun dapat menurunkan jumlah sampah yang dapat merusak lingkungan.

 

” Kita harapkan melalui pelatihan ini dapat menurunkan jumlah sampah terutama sampah sisa makanan untuk digunakan sebagai bahan Biogas sehingga lingkungan tetap bersih dan manfaat tambahan Biogas untuk kegiatan rumah tangga” kata Rico Sia

 

Perekayasa Ahli Madya pada Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih Ir. Prasetyadi mengakui, sampah makanan di Sorong memang sebetulnya belum terlalu banyak tapi bisa menjadi contoh untuk tempat-tempat lainnya karena itu yang memang jadi masalah.

 

“Dan sampah makanan itu sebetulnya kalau telat-telat sedikit jadi bau. Nah, kalau itu udah dipisah, maka pengolahan sampah yang lain akan lebih mudah untuk ditangani dan itu memungkinkan karena gampang,” kata Prasetyadi

 

Prasetyadi membenarkan potensi dari sampah makanan itu lebih menjanjikan di banding peternakan yang hanya ada pada tempat-tempat tertentu saja. Kalau pun sekarang sudah ada yang dimanfaatkan untuk ternak namun itu masih sebagian kecil saja.

 

Untuk potensi biogas dari sampah makanan rumah tangga yang dihasilkan, Prasetyadi mengaku memang tidak terlalu banyak atau kecil kecuali kalau ada yang mengumpulkan dari beberapa rumah tangga kemudian jadikan satu.

 

“Dari pengamatan saya sampah rumah tangga paling banyak 2 ons untuk satu rumah tangga sehingga untuk 1 unit saja itu kita butuh sekitar 5 rumah tangga supaya cukup satu kilo atau satu kilo setengah jadi satu kebutuhan satu rumah tangga,” tambahnya.

 

Harapan dari kegiatan ini adalah sampah yang semulanya di pandang negatif dan bermasalah di kota sorong, menjadi lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment