Matapapua-Maybrat: Wakil Bupati Maybrat, Markus Jitmau mengukuhkan tim percepatan penurunan stunting dan desiminasi hasil audit kasus stunting di Kabupaten Maybrat, Jum’at (19/8/2022).
Markus Jitmau saat ditemui secara tegas mengatakan, kasus stunting menjadi isu nasional yang harus segera diatasi untuk penurunan angka Stunting. Oleh sebab itu perlu adanya kerja sama lintas sektor sehingga kasus ini dapat diminimalisir secara bersama.
“Kasus stunting ini bukan hanya dapat diatasi oleh OPD terkait tetapi semua pihak harus membantu untuk mengatasinya. Karena ini terkait kesehatan manusia,” tegas Jitmau.
Dirinya membeberkan bahwa kepala Kampung dan aparat Kampung merupakan garda terdepan untuk membantu mengatasi stunting tersebut dengan cara bekerja sama Puskesmas setempat dan pihak terkait lainnya.
“Kepala Kampung dan aparat harus membahas kasus ini melalui musyawarah Kampung (Muskam) agar bagaimana menyiapkan anggaran kepada Puskesmas setempat sehingga memperhatikan gizi anak, ibu hamil dan ibu menyusui. Dengan adanya kerja sama yang baik seperti ini, saya yakin kasus Stunting di Kabupaten Maybrat akan diatasi dengan cepat,” tegasnya.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini optimis bahwa Kabupaten Maybrat akan meraih peringkat pertama dalam upaya percepatan penurunan stunting se-Provinsi Papua Barat. Optimisme ini karena telah mengukuhkan tim kerja yang handal.
“Maybrat siap memperoleh peringkat pertama dalam upaya penurunan kasus stunting karena kinerja tim ini sudah teruji dengan baik. Kami sangat optimis,” ungkap Jitmau.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat, Philmonia M. Yarollo berjanji akan terus mendampingi setiap Kota/Kabupaten untuk membantu menurunkan kasus Stunting karena merupakan tanggung jawab yang jarus dilaksanakan.
“Kami mempunyai kewajiban untuk membantu dan mendampingi setiap Kota/ Kabupaten termasuk Maybrat agar dapat mempercepat meminimalisir kasus Stunting,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan bahwa upaya percepatan penurunan stunting ini tentu adanya kerja sama lintas sektor dengan berbagai program sehingga target dapat dicapai dengan maksimal.
“Jangan dilihat bahwa Stunting ini merupakan tanggung jawab dinas Pengendalian Penduduk dan KB atau dinas Kesehatan, tetapi tanggung jawab semua pihak membantu untuk menurunkan stunting. Karena stunting turun, kesehatan meningkat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maybrat, Nikanor Kocu selalu siap untuk meminimalisir penurunan kasus Stunting. Dirinya mengaku siap karena telah bekerja sama dengan semua sektor dan kinerja telah terbukti.
“Kerja sama kami lintas sektor sudah kami laksanakan. Semua upaya kami sudah lakukan sehingga kasus Stunting di Maybrat bisa menurun,” jelasnya
Meskipun demikian, dirinya berharap agar adanya dukungan dan kerja sama yang baik sehingga mencapai target nasional agar masyarakat Kabupaten Maybrat menjadi sehat. Mengingat Stunting merupakan isue nasional yang harus diatasi secara serius.
“Kasus Stunting ini bukan masalah yang sangat sederhana dan biasa saja tetapi kasus yang sangat besar yang harus ditangani baik. Karena ini menyangkut keselamatan manusia. Ini kita bicara manusia jadi harus ditangani secara baik. Kalau bicara pembangunan fisik, bisa ditunda tetapi kalau keselamatan manusia tidak bisa ditunda,” tegas kepala Dinas ini.
Pengukuhan tim percepatan penurunan stunting ini diikuti oleh semua pihak dan menyatakan sikap siap bekerja guna meminimalisir kasus Stunting di Kabupaten Maybrat dengan cara bekerja sama dengan semua pihak.
Discussion about this post