Matapapua – Sorong : Guna menjajaki ekspor hasil perairan di Sorong Raya, UPBU Kelas I Bandar Udara Domine Eduard Osok Kota Sorong menggelar coffee morning dengan menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan, baik dari kalangan pemerintahan maupun pelaku usaha sektor swasta yang selama ini telah melakukan kegiatan usaha pengiriman (ekspor) hasil perairan keberbagai daerah maupun lintas negara.
Kepala UPBU Kelas I Bandar Udara Domine Eduard Osok, Cece Tarya mengungkapkan guna mendukung kegiatan pengiriman barang khususnya hasil perairan, Bandara Domine Eduard Osok memiliki satu tempat khusus untuk menampung kiriman keluar daerah, oleh karena itu untuk menindak lanjuti fasilitas yang dimiliki, maka dibutuhkan saran dan data guna menguatkan perencanaan ini.
” Ya harapannya dapat ditindak lanjuti dengan keseriusan, digunakan pola mungkin focus group discussion, Tadi kan udah ada terkait dengan masalah kuantitas jaminannya Seperti apa, agar persediaannya ada nggak setiap bulannya itu 5 ton, dimana nantinya bahwa ini menjadi bagian terpenting, data ataupun informasi yang dapat kami bawa disampaikan kepada rekan Kami para maskapai, agar bagaimana mengantarkan barang ini sampai ditempat tujuan domestik maupun internasional” kata Cece Tarya, Selasa (16/2) di Mamberamo Hotel, Kota Sorong.
GM Garuda Indonesia, Agny Gallus Pratama menjelaskan pihak Garuda berencana akan membuka rute khusus penerbangan pesawat cargo dari Sorong ke luar negeri, namun dibutuhkan data valid jumlah pengiriman rutin yang dilakukan pengusaha di Sorong khususnya usaha perairan, sehingga nanti dari data ini dapat menguatkan manageman untuk membuka rute tetap dari Sorong mengingat selama ini masih menggunakan pesawat penumpang dan barang yang dikirim transit melalui Jakarta.
” Pengiriman ekspor yang tercatat direct masih cukup artinya masih cukup dengan kuota penumpang ke Jakarta, tapi kalau kita bicara potensi, nantinya potensi bukan potensi orang untuk disuruh nangkap ikan, dapat merubah data pengusaha dari awalnya pengiriman domestik diubah menjadi internasional, makanya tadi ada Bea cukai itu mereka akan membantu untuk memfasilitasi, karena pengiriman mereka rata-rata dari Sorong melalui Jakarta, Surabaya, atau Denpasar, data ekspornya dibuat di tiga daerah itu tadi, jadi disini tidak terlihat data dari Sorong, tapi tidak menutup kemungkinan ketika data ini kita sudah sesuaikan ternyata selama 2 bulan atau 3 bulan ini ada yang paling banyak, apakah itu nanti dari Sorong ke Hongkong, yang jelas kita ingin barang yang dibawa dari papua dan papua barat ini adalah bisa langsung keluar ke berbagai negara” ungkap Agny Gallus Pratama.
Selepas coffee morning bersama UPBU Kelas I Bandar Udara Domine Eduard Osok, akan ditindak lanjuti dengan Focus Group Discussion untuk mendalami kendala yang dihadapi pengusaha untuk mengirim barang keluar negeri termasuk pengurusan izin dari Bea dan Cukai.
Discussion about this post