Matapapua – Sorong : Polres Sorong Kota mengamankan sembilan orang pelaku yang diduga melakukan pembakaran karaoke Doubel 0 hingga menewaskan 17 korban jiwa tidak bersalah dalam pertikaian dua kelompok warga di kota Sorong pada 25 Januari 2022.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Dr. Tornagogo Sihombing, S.IK.MSi dalam konferensi pers di Polres Sorong Kota, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya berhasil menangkap tersangka pembakaran dan pengrusakan terhadap diskotik double O sebanyak 7 LP (4 LP Polres Sorong Kota, 1 LP Polres Sorong dan 2 LP Polsek Sorong Timur).
Dia mengatakan, pihaknya telah dilakukan proses pemeriksaan saksi – saksi sebanyak 55 orang, dan telah ditangkap 11 tersangka.Tersangka pembunuhan pada tanggal 27 Januari 2022 ada 2 tersangka yang diamankan yakni TL dan R.
Untuk tersangka pembakaran dan pengrusakan ditangkap pada 29 Januari 2022 dengan inisial AA ( peran sebagai pelempar kaca dan penyerang THM double O) , FM ( peran masuk double O dan melempar membakar sofa, HW (peran membawa parang dan memotong mobil, KH ( peran sebagai yang membalikan mobil dan pembakar mobil di double O.
Tersangka AAF berperan sebagai pemotong kaca dan pemotong kaca mobil double O, IR berperan sebagai pelempar THM Double O, JF berperan sebagai pengrusakan pangkalan tukang ojek dan penyerang THM, AR ( provokator pembakaran). Sedangkan anak yang dibawah umur diamankan RR sebagai penyedia parang untuk DPO H.
Berbagai barang bukti telah diamankan seperti parang, tombak, samurai, linggis, kapak, gear dan besi, ketapel. DPO (sementara) yang sudah ditetapkan dengan inisial NB, HR, P, HT, MSB, YR, G.
Menurut Kapolda bahwa pasal yang disangkakan ancaman hukuman (masih dalam proses pemeriksaan): pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana) dengan ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun, pasal 338 KUHP ( pembunuhan) dengan ancaman hukuman 15 tahun, pasal 187 ayat (1) (2) (3) KUHP dengan sengaja membakar sehingga menimbulkan maut bagi orang lain dengan ancaman hukuman 20 tahun dan seumur hidup, pasal 170 ayat (1) KUHP ( pengroyokan) dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan, pasal 160 KUHP (penghasutan secara lisan maupun tulisan dengan ancaman hukuman 6 tahun dan pasal 55 KUHP.
“Hingga saat ini perkembangan kasus teridentifikasi dari ke-17 korban sudah terkonfirmasi dengan pihak keluarga dan 14 orang telah mendatangi posko Ante Mortem untuk melaksanakan pencocokan sampel DNA” ucap Kapolda.
Discussion about this post