Matapapua – Waisai : Pelatihan Geographic Information System (GIS), penggunaan aplikasi Forest Watcher, aplikasi Avensa Maps dan penggunaan drone untuk ASN dan Honorer dilingkup DPM-PTSP dan OPD terkait di kabupaten Raja Ampat serta operator homestay dalam wilayah kabupaten Raja Ampat dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP).
Kepala DPM-PTSP kabupaten Raja Ampat, M. Said Soltief menyampaikan secara kebutuhan OPD, DPM-PTSP Raja Ampat sangat membutuhkan aplikasi teknologi yang mendukung kerja dalam fungsi dan sistem perijinan dan permodalan, serta aplikasi kewilayahan sangat diperlukan untuk memetakan wilayah dan potensi yang ada di Raja Ampat. Selain itu, perkembangan teknologi yang kini masuk dalam ranah kerja dan pelayanan pemerintah harus dimanfaatkan dengan bijak dan mengikuti proses pembaharuan seiring perkembangan zaman.
“Dan kami mengikutsertakan pelaku usaha wisata homestay sebagai bentuk memperdayakan pengusaha lokal dalam memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan usahanya, seperti paket wisata yang ditambahkan video perjalanan dengan drone. Nantinya setelah pelatihan ini, peserta pun akan mendapatkan sertifikat yang dapat berlaku secara nasional,” ujar Said Soltief.
Kepala Inspektorat Raja Ampat, yang hadir mewakili Bupati Raja Ampat, Muhidin Tafalas menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di Raja Ampat umumnya membuka lahan hutan, bahkan hingga menyentuh daerah konservasi maupun cagar alam lainnya. Sehingga dengan menggunakan aplikasi seperti pengamatan hutan dan pemetaan, selain bisa lebih teliti dan cakupan area yang lebih luas, akan menghemat biaya, tenaga dan waktu. Juga hasil yang didapatkan bisa lebih dimanfaatkan dan pertimbangan untuk banyak hal.
“Olehnya, seperti yang disampaikan sebelumnya, kemajuan teknologi harus diikuti dengan bijak dan mengikuti perkembangan dengan baik agar bermanfaat,” ujar Muhidin Tafalas.
