Mendibud Pesan Ini di HUT ke-74 PGRI

1AD9C7FD E303 40D1 8DE1 F1FACD7645D7

1AD9C7FD E303 40D1 8DE1 F1FACD7645D7

Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional, dilingkungan pemerintah daerah Kabupaten Sorong, Senin (25/11) berlangsung hikmat, ditandai dengan upacara bendera diikuti jajaran guru se-kabupaten Sorong.

Bupati Sorong, Johny Kamuru selaku inspektur upacara, saat membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengatakan peringatan Hari Guru Nasional biasanya dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik, namun tahun ini tidak dilakukannya, tugas mulia seorang guru untuk menyiapkan masa depan penerus estafet bangsa harus dibebani dengan berbagai aturan, hasilnya tidak banyak guru dapat menyiapkan berbagai keperluan untuk mengajar, oleh karena Nadiem melalui pidato Hari Guru mengajak semua guru bersungguh-sungguh menggagas perubahan menuju kearah yang lebih baik.

” Tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Guru Indonesia yang tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit” kutip Bupati Sorong.

“Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan. Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan. Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Anda frustasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal. Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi. Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi” lanjut Bupati Sorong membacakan pidato Mendikbud.

” Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia. Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambil langkah pertama” tegas Nadiem.

Melalui peringatan Hari Guru, Nadiem juga mengajak guru untuk melakukan tindakan nyata dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat belajar semakin baik.

“Besok, di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda, Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar, Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas, ️Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan” saran Nadiem.

Mendikbud menyebutkan perubahan kecil jika setiap dilakukan oleh guru secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment