Mappi, Matapapua.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mappi mengkhawatirkan dua hambatan yang menjadi kendala utama dalam proses distribusi logistik untuk Pilkada serentak 2024 di kabupaten tersebut.
Ketua KPU Kabupaten Mappi, Yati Enoch menyebut dua kendala dimaksud adalah medan (kondisi geografis), dan faktor cuaca yang akan sangat mempengaruhi proses distribusi logistik Pilkada 2024 ke ratusan kampung di sana.
Di Kabupaten Mappi sendiri terdapat 15 distrik, 164 kelurahan/desa, dan 207 tempat pemungutan suara (TPS). Daftar pemilih tetap (DPT) di sana sejumlah 82.154 jiwa, terdiri dari 41.960 laki-laki dan 40.194 perempuan. Dari 15 distrik yang ada, 13 distrik hanya dapat dijangkau dengan transportasi air, dan dikategorikan cukup sulit.
“Dari 15 distrik, di antaranya Distrik Obaa, Kepi, ibu kota Kabupaten Mappi sendiri yang cukup mudah. Kalau yang lain semuanya cukup sulit, apalagi internet juga cukup susah di sana,” kata Yati Enoch kepada wartawan di Merauke, Senin (28/10/2024).
Yati Enoch mengatakan mereka belajar mengenai tingkat kesulitan distribusi logistik di Kabupaten Mappi dari pengalaman Pilpres dan Pileg pada Februari 2024 lalu. Yang mana, kondisi geografis kabupaten tersebut yang dikelilingi rawa dan sungai menjadi hambatan utama. Selain itu faktor cuaca juga, seperti intensitas hujan tinggi maupun kemarau panjang bisa menghambat proses distribusi.
“Kami sudah atur semua baik, tapi kadang tidak sesuai dengan rencana yang disusun. Tapi tetap bisa kami lakukan, karena dalam waktu penyusunan rencana distribusi logistik ini, kami ada plan a, plan b dan plan c. Misalnya, waktu sudah mepet, apa yang harus kami lakukan? Ya berarti kami menambah jumlah personil di gudang untuk membekap semua kegiatan tahapan logistik,” ujarnya.
“Kesulitannya menyangkut pergeseran logistik ini lebih pada medan dan cuaca dihadapi. Kalau hujan kadang kami senang, itu karena di Mappi kurang lebih 13 distrik menggunakan transportasi air. Nah itu memudahkan, karena debit air di sungai itu besar sehingga perahu dengan mudah bergerak. Tapi risikonya bisa logistik basah,” sambungnya.
Jika kemarau, lanjut Yati Enoch, petugas yang mendistribusikan logistik harus menyiapkan skop atau pacul. Perkakas-perkakas itu digunakan untuk mengeruk tanah jika perahu atau ketinting kandas di sungai yang dangkal.
“Lalu ada medan tertentu yang sangat dangkal, petugas harus turun dulu, lalu pikul logistik, baru lanjutkan lagi perjalanan. Sebagian besar medan tidak dengan mudah satu kali drop. Kalau mau satu kali drop biasa kami harus putar jauh itu bebannya memakan biaya dan waktunya juga tidak bisa,” ujarnya.
Karena adanya kendala-kendala tersebut, KPU Mappi telah meminta kepada pihak ketiga dan juga KPU Papua Selatan agar logistik Pilkada Kabupaten Mappi sudah harus didistribusikan ke Keppi paling lambat 10 hari sebelum pemilihan. Sehingga 5 hari sebelum pemungutan suara, KPU di sana sudah dapat menggeser logistik tersebut ke 207 TPS.
“Kami sudah kepada semua biro logistik, pihak ketiga dan juga KPU provinsi agar untuk logistik Kabupaten Mappi kalau bisa sudah berada 10 hari sebelum pemilihan. Syukur bahwa logistik beberapa hari lalu sudah dikirim menggunakan kargo ke Kepi, ibu kota Kabupaten Mappi,” kata dia.
Yati Enoch menambahkan logistik yang dikirim ke Kabupaten Mappi sejumlah 22 koli surat suara untuk pemilihan gubernur, dan 44 koli surat suara untuk pemilihan bupati.
“Surat suara gubernur itu jumlahnya ada 22 koli, beratnya ada 594 kg. Sedangkan surat suara untuk bupati dan wakil bupati ada 44 koli, berat 746 kg. Sebenarnya jumlah yang sama antara surat suara gubernur dan bupati, namun yang bupati untuk surat suara pemungutan suara ulang (PSU) dikirim tetap ke Mappi. Sedangkan PSU untuk gubernur disimpan oleh KPU Provinsi,” kata dia.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Mappi, unsur Kejaksaan Negeri Merauke dan Polres Mappi yang tergabung dalam sentra penegakkan hukum terpadu atau Gakkumdu bersama komisioner KPU dua pekan lalu meninjau proses pencetakan surat suara untuk Pilkada Mappi di PT Macanan Jaya Cemerlang di Klaten, Yogyakarta.
“Komisioner kami ikut melihat proses cetak dan pengepakan surat suara untuk pemilihan gubernur, bupati dan wakil bupati Mappi di Klaten. Itu selanjutnya distribusi secara bersamaan,” kata Ketua Bawaslu Mappi, Mikhael Meypen.
Mikhael Meypen menyebut dari laporan yang diterima jumlah surat suara untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Mappi yang telah dicetak adalah 86.297 (sudah termasuk tambahan 2,5%). Surat suara yang tercetak itu dikemas dalam 44 karton dengan rincian 42 karton berisi 84.000 surat suara, 1 karton berisi 297 surat suara, dan 1 karton berisi 2.000 surat suara khusus PSU.