MataPapua, Raja Ampat – Ujian Akhir Sekolah (UAS) tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Raja Ampat resmi dimulai pada Rabu (9/4/2025). Namun, terbatasnya akses internet membuat sebagian besar sekolah masih harus menjalankan ujian secara offline atau luring.
Dari total 22 sekolah, hanya empat sekolah yang sudah bisa menggelar ujian berbasis online. Keempatnya adalah SMAN 1 Raja Ampat, SMAN 14 Raja Ampat, SMKN 2 Raja Ampat, dan SMK YPK Bukit Zaitun—semuanya berada di Distrik Kota Waisai.
Sementara itu, 18 sekolah lainnya masih harus menggunakan kertas ujian karena belum memiliki fasilitas komputer dan internet yang memadai.
“Kalau sekolah di luar Waisai masih offline karena kendala jaringan. Harapan kami, ke depan semua bisa online,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Raja Ampat, Asri Haji Salim, Selasa (8/4/2025).
Asri menjelaskan, ujian secara daring jauh lebih hemat dan efisien. Ujian offline membutuhkan proses cetak soal dan pengiriman ke distrik-distrik yang lokasinya cukup jauh dan sulit dijangkau.
“Biaya cetak dan distribusi soal cukup tinggi. Kalau online, tinggal klik saja dari komputer,” tambahnya.
Data Disdik Raja Ampat mencatat, sebanyak 503 siswa mengikuti ujian online, sementara 429 siswa masih ikut ujian offline.
Pemerintah daerah menargetkan pada tahun mendatang, seluruh sekolah mulai dari SMP hingga SMA/SMK bisa melaksanakan ujian secara daring agar proses pembelajaran dan evaluasi makin modern dan efisien.
