Matapapua – Sorong : Wisuda Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Rabu (22/12) melahirkan empat nama wisudawan sarjana dan pasca sarjana terbaik tingkat fakultas. Diantaranya ialah wisudawan terbaik Fakultas Syariah dan Dakwah tahun 2020 atas nama Dian Putri Solekah, lulus dengan IPK 3,75. Dian menjadi wisudawan terbaik kategori lulus tercepat dengan masa tempuh studi selama 3 tahun 9 bulan dan 1 hari.
Wisudawan terbaik Fakultas Syariah dan Dakwah tahun 2021 atas nama Fatimah Az-Zahra Wairooy, lulus dengan IPK 3,97. Fatimah menjadi lulusan tercepat di angkatannya dengan masa tempuh studi selama 3 tahun 10 bulan dan 26 hari.
Sementara dari program pasca sarjana, wisudawan terbaik dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2020 atas nama Hilman Djafar. Hilman lulus dengan IPK 3,80, dengan masa tempuh studi selama 1 tahun 11 bulan 28 hari.
Selanjutnya wisudawan terbaik dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2021 atas nama Agus Salim, yang lulus dengan IPK 3,80. Agus Salim merampungkan pendidikan pasca sarjana dalam kurun waktu 1 tahun 11 bulan 26 hari.
Rektor IAIN SORONG, Dr. Hamzah Chaeriyah, M.Ag mengungkapkan, untuk mengapresiasi prestasi para wisudawan terbaik, pihak kampus memberikan sebuah piagam penghargaan. Selain itu, pihak kampus juga akan merekomendasikan para wisudawan terbaik untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi berikut dengan masalah pembiayaannya.
“Piagam penghargaan itu sebagai pengakuan luar biasa dari institusi. Artinya wisudawan tersebut dapat dijadikan contoh oleh mahasiswa lain. Untuk para wisudawan terbaik kami merekomendasikan mereka untuk memilih kampus guna studi lanjut. Masalah biaya, nanti akan mau bantu carikan beasiswa,” ujar Hamzah.
Dikatakannya, bahwa saat ini institusinya belum bisa memberikan beasiswa khusus, namun alternatif yang bisa dilakukan adalah, membantu mencarikan beasiswa tersebut.
“Jika memang ada bantuan beasiswa dari pihak ketiga, biasanya kami sarankan. Namun biayanya tidak kami siapkan dari DIPA kampus,” sebutnya.
Total peserta yang mengikuti wisuda sarjana dan pasca sarjana IAIN Sorong dalam dua angkatan terakhir sebanyak 251 wisudawan. Wisuda dilaksanakan secara daring dan luring.
Dijelaskan Hamzah, wisuda dua angkatan ini dilaksanakan bersamaan karena pada tahun sebelumnya IAIN Sorong memang tidak melaksanakan wisuda. Beberapa hal yang menjadi alasan penundaan kegiatan wisuda salah satunya ialah karena status PPKM Kota Sorong pada saat itu tak kunjung menurun. Selain itu, alasan lain juga disebabkan oleh proses alih statusnya pejabat definitif kampus.
“Jadi penundaan itu karena sebuah alasan yang memang harus dipahami. Ada alih status pejabat definitif, sehingga beberapa dokumen wisuda mungkin belum bisa ditandatangani saat itu. Tapi saya bersyukur dan lega karena sekarang wisuda sudah bisa terlaksana,” jelasnya.
Hamzah berharap para alumni IAIN dapat menerapkan bidang keilmuannya di dunia kerja. Apalagi dikatakan, penyerapan alumni IAIN di dunia kerja cukup baik. Bahkan rata-rata belum selesai kuliah para mahasiswa sudah diminta bekerja pada suatu instansi.
“Bahkan beberapa orang saat menjalani masa PPL di semester VII sudah langsung diminta menetap disana secara honor. Lalu kemudian dipersiapkan untuk masuk dunia CPNS. Jadi kami selalu positif thinking bahwa lulusan IAIN mampu bertahan diatas sepak terjang dunia kerja dengan bekal yang didapatkan selama berada di bangku kuliah,” tandasnya.
Discussion about this post