Matapapua - Aimas : Kebutuhan energi yang bersumber dari fosil atau Sumber Daya Mineral terus mengalami penyusutan, hal ini terlihat dari data dan statistik hasil eksplorasi minyak dan gas yang mengalami penurunan, oleh karena itu dibutuhkan strategi untuk mengantisipasi terjadinya penipisan dan bahkan kedepan menghilang karena eksplorasi manusia.
Dekan Fakultas Sains dan Teknik UNIMUDA Sorong, Herningsih, pada web seminar 'Edukasi Energi Terbarukan di Era New Normal' mengatakan kebutuhan energi tidak akan berhenti selama manusia masih hidup dibumi, namun sayang kebutuhan energi ini masih bergantung kepada energi fosil sehingga dibutuhkan langkah untuk menemukan energi terbarukan yang terbuat dari alam khususnya ditanah Papua yang kaya dan belum terkelola secara baik.
" Kita masih bergantung dengan energi fosil sementara energi dari sumber dimaksud terus menipis, sehingga butuh energi terbarukan, seperti energi dari angin, gelombang laut, microba bahkan limbah sawit dan biji jarak yang dapat ditanam dilahan Papua yang luas" ujar Dekan FST UNIMUDA, Herningsih. Rabu (17/6).
Dosen Teknik Sipil sekaligus Wakil Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sorong, Eko Tavip Maryanto menyebutkan sumber daya energi dari fosil yang kian menipis harus segera disubtitusi dengan energi lainnya, terutama kebutuhan rutin yang tetap bergantung kepada energi yang ada saat ini.
"Kebutuhan energi kita besar sekali, gedung-gedung bertingkat itu butuh energi yang besar, kalau ketergantungan dengan energi fosil tetap kita pertahankan dan mencari solusi maka dipastikan suatu saat kita akan kehilangan peluang, nah kita harus secepatnya mengambil langkah tepat agar energi terbarukan dapat kita teliti, jadi solusi" kata Eko Tavip Maryanto.
Cadangan minyak yang kian menipis dapat terlihat dari produksi perusahaan Migas yang ada ditanah air, termasuk di Sorong yang jumlah produksinya terus merosot, oleh karenanya melalui Fakultas Sains dan Teknik UNIMUDA mendorong dan bersedia melakukan kolaborasi untuk menggali sumber daya energi potensi non fosil untuk dikembangkan menjawab kebutuhan energi ditanah air khususnya ditanah Papua, web seminar 'Edukasi Energi Terbarukan di Era New Normal' juga menghadirkan Profesor Yus Mochamad Cholily, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang sebagai pembicara/ narasumber.