Matapapua – Aimas : Aksi anarkhis yang terjadi diwilayah Papua Barat, buntut dari aksi solidaritas atas tindakan rasis yang diterima mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang telah memberikan dampak buruk bagi situasional keamanan dan ketertiban masyarakat diwilayah Papua Barat, bahkan kejadian anarkhis terburuk terjadi di Manokwari, disusul di Kota Sorong yang terjadi aksi selama 2 hari.
Bupati Sorong, Johny Kamuru menegaskan kejadian diluar Sorong tidak perlu disikapi berlebih hingga anarkhis, kendati diakui Johny Kamuru kejadian anarkhis tersebut begitu menyita dan menyinggung keberadaan masyarakat Papua, oleh sebab itu, persoalan yang kini telah ditangani pemerintah dan aparat kepolisian dapat diselesaikan secara hukum.
” Saya sudah tekankan bahwa kejadian disana biarlah kita serahkan kepada pihak yang berwajib untuk diproses secara hukum, kita yakin siapapun jika direndahkan akan sangat tersinggung, tapi biarlah proses hukum berjalan, dan kita sebagai warga mari saya ajak kita semua untuk tidak terpancing hingga menimbulkan kerusuhan atau tindak anarkhis” tegas Bupati Sorong Johny Kamuru, saat memimpin rapat koordinasi, Rabu (21/8).
Rapat koordinasi yang dipimpin Bupati Sorong Johny Kamuru dihadiri unsur pimpinan kepolisian dan TNI, FKUB, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda.
Discussion about this post