Matapapua – Sorong Selatan : PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ), perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan sagu, mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan untuk membahas kemajuan serta tantangan berinvestasi di wilayah tersebut.
Pertemuan yang dihadiri Bupati Sorong Selatan, Samsudin Anggiluli, beserta jajarannya di Teminabuan Jumat (24/10) adalah bentuk komitmen dan transparansi ANJ agar Pemkab dapat mengetahui perkembangan operasi perkebunan dan tantangan yang dihadapi.
Dalam pertemuan ini, Nunik Maharani Maulana, Direktur PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP), dua unit usaha ANJ yang beroperasi di Sorong Selatan, memaparkan kepada bupati bahwa investasi perkebunan sawit ANJ saat ini berjalan lebih lambat dari rencana.
Salah satu penyebabnya, papar Nunikdalam pertemuan dengan bupati, adalah turunnya harga CPO di perdagangan global serta perang dagang antara Amerika Serikat dengan Chinayang berdampak pada seluruh lini operasional kebun.
“Kondisi industri sawit dengan harga CPO yang turun drastis memaksa ANJ melakukan penghematan di berbagai bidang. Jadi dampaknya memang terasa terutama untuk masyarakat yang sudah menikmati program-program ANJ,” kata Nunik.
“Tetapi untuk program kesehatan, misalnya, itu masih kami terus lakukan” ujar Nunik, menambahkan bahwa program pendidikan anak usia dini (PAUD) juga masih akan terus dijalankan.
Dirintis bersama Early Childhood Care and Development Resource Center (ECCD-RC), program pendidikan ini telah melatih sepuluh guru di berbagai kampung untuk memberikan pendidikan yang ramah anak dan ramah budaya. Diamati dan dilatih dengan teknik yang dicontohkan oleh fasilitator ECCD-RC, seluruh guru sekarang mampu mengajar di kelas-kelas (PAUD) dengan percaya diri.
Pada akhir 2018, total 170 anak terdaftar di PAUD, dan lima pusat PAUD terdaftar di Dinas Pendidikan setempat. Di saat yang sama, beberapa ibu yang merupakan warga setempat dilatih sebagai agen perubahan masyarakat dan panutan bagi pembelajaran dan pengasuhan berbasis rumah.
Bersama Yayasan Alirena, mitra baru ANJ yang melanjutkan implementasi program PAUD di Kampung Sumano dan Benawa, perusahaan tetap perduli terhadap pola pendidikan yang mengutamakan pendekatan keterampilan hidup (life skills) dan menggunakan pendekatan budaya.
Beberapa isu lain yang kerap muncul di masyarakat maupun lembaga masyarakat, papar Nunik,adalah tentang lahan, batas lahan adat serta pemalangan. Salah satu upaya ANJ dalam menangani hal ini adalah dengan memfasilitasi pertemuan pra-musyawarah adat 7 marga Puragi-Iwaro pada 24 Juni lalu di PPM yang dihadiri oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan sebagai wakil pemerintah kabupaten.
Isu lain yang juga disampaikan kepada bupati adalah upaya ANJ untuk terus membangun komunikasi dengan dan pemahaman oleh masyarakat tentang plasma sawit, yang salah satunya melalui pembentukan koperasi plasma sawit.
Dalam tanggapannya, Bupati Samsudin mengapresiasi komitmen ANJ untuk tetap mengembangkan investasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di Sorong Selatan walaupun menghadapi berbagai isu sosial dari masyarakat.
“Mengenai tapal batas, Gubernur telah menginstruksikan agar kepala daerah membuat tapal batas yang jelas agar nanti bila ada investasi (baru) sudah ada peta sehingga kedepannya tidak ada masalah lagi” kata bupati.
Bupati juga mendukung investasi ANJ di Sorong Selatan, yang menurutnya telah membuka lapangan kerja terutama bagi masyarakat lokal dan memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat untuk peningkatan ekonomi keluarga.
“Kami terima kasih kepada ANJAP yang tidak pernah mundur. Untuk tahun 2020, kita buatkan anggaran agar sagu bisa lebih mendunia dan masuk dalam komoditi nasional,” kata Bupati.
Direktur Keberlanjutan ANJ Fakri Karim, dalam paparannya tentang industri sagu yang dikelola PT ANJ Agri Papua (ANJAP) di distrik Metemani, menyampaikan bahwa ANJAP saat ini menjadi satu-satunya investor di Sorong Selatan yang memiliki ijin untuk mengelola konsesi hutan sagu alam seluas 40.000 hektar.
Salah satu tantangan bagi ANJAP, papar Fakri, adalah tingginya biaya produksi – karena tidak adanya jalur transportasi darat dari distrik Metemani menuju Sorong – sehingga perusahaan harus menggunakan transportasi laut.
Selain bertemu Bupati, tim ANJ juga berdiskusi dengan Penggerak PKK Beatriks Anggiluli serta mengadakan pertemuan terpisah dengan Kapolres Sorong Selatan Hans Rachmatulloh Irawan dan perwakilan Kawasan Ekonomi Khusus Sorong.
Aktivitas usaha ANJ pada bidang perkebunan dan produk pangan yang membentang dari Sumatra hingga Papua. Dalam menjalankan bisnis dan operasi, ANJ menganut nilai-nilai hakiki yaitu Integritas; Menghargai Sesama Manusia & Lingkungan; dan Peningkatan Kemampuan Secara Berkesinambungan.
Discussion about this post