Matapapua – Aimas : Aksi unjuk rasa yang dilakukan selama beberapa kali oleh karyawan kelapa sawit PT. Henrison Inti Persada dan lambat mendapat respon dari Bupati Sorong dituding oleh karyawan sebagai bentuk pilih kasih dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi karyawan atas sengketa perusahaan yang dialami selama berbulan-bulan, hal ini berbanding terbalik atas kasus pemalangan PT. Pertamina di Klamono dimana dalam hitungan hari dapat terselesaikan, alhasil karyawan pun sempat apatis dan melontarkan tudingan pilih kasih tersebut.
Bupati Sorong Johny Kamuru saat dikonfirmasi menyayangkan pernyataan karyawan, mengingat selama ini kata Johny Kamuru tetap memantau perkembangan melalui OPD teknis, Johny Kamuru membuat perbandingan persoalan Pertamina di Klamono dan karyawan PT. HIP yang jauh berbeda dari sisi akar permasalahan, dimana persoalan Pertamina dapat diselesaikan karena selaku kepala daerah langsung dapat mengeluarkan kebijakan, sedangkan persoalan PT. HIP begitu rumit dan butuh koordinasi, komunikasi dan negosiasi diantara kedua belah pihak.
“Dari permasalahan saja berbeda, di Pertamina Klamono itu pemilik ulayat meminta tuntutan dimana beberapa diantaranya dapat langsung dieksekusi karena ada kebijakan yang dapat dikeluarkan oleh kepala daerah, sedangkan karyawan HIP ini begitu komplek, rumit dan butuh mendalami persoalan sesuai aturan” tegas Bupati Johny Kamuru, Selasa (24/9).
Johny Kamuru menyebutkan jika persoalan pada tataran kebijakan kepala daerah dapat langsung diselesaikan, namun jika tidak terutama berkenaan dengan aturan ataupun Undang-undang maka harus diselesaikan secara tepat agar tidak menyalahi aturan dimaksud.
Discussion about this post