Bupati Sorong Canangkan Dimulainya Pembangunan Pastori Jemaat Petra Selewok

IMG 20190803 124755

IMG 20190803 124755

Matapapua – Selewok : Pembangunan daerah harus dilakukan secara seimbang antara pembangunan fisik dan non fisik, pembangunan non fisik yang dilaksanakan pemerintah daerah Kabupaten Sorong yakni berupa membangun sisi spiritualitas melalui kegiatan keagamaan, diantaranya melalui pembangunan rumah ibadah termasuk rumah pastori untuk bakal jemaat GKI Petra Selewok, Distrik Mega, Kabupaten Sorong yang mulai dikerjakan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sorong, Johny Kamuru, Sabtu (3/7).

Dikatakan Johny Kamuru, rumah pastori dibangun untuk melengkapi gedung gereja, yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, oleh karena itu pemerintah memandang perlu didukung untuk memperlancar kegiatan pembinaan jemaat.

” Salah satu tugas pemerintah yaitu melakukan pembinaan terhadap masyarakat, melalui kegiatan keagamaan, oleh sebab itu kami pandang perlu membangun rumah ibadah ini, sehingga nanti pemuka agama dapat membangun sisi rohaninya” kata Johny Kamuru.

Max Yekwam, Anggota DPR Provinsi Papua Barat mengatakan pembangunan gedung pastori ini mendapat dukungan dana hibah APBD Provinsi Papua Barat tahun 2019, semua proses ini berawal dari usulan untuk mendapatkan bantuan pembangunan gedung gereja bakal jemaat Petra Selewok, diharapkan jamaat dapat membantu proses pembangunan gereja sehingga proses peresmian gedung gereja dan pastori dapat diresmikan bersama-sama.

” Gedung Gereja ini telah dibangun, puji Tuhan proposal dijawab melalui dana hibah APBD Provinsi Papua Barat, harapannya dengan gedung gereja yang ada dapat dimanfaatkan secara baik, untuk membangun spirit keagamaan, kami juga mengajak warga jemaat mari kita bantu tukang yang bekerja untuk pastori, agar nanti diresmikan bersamaan dengan gedung gereja yang telah dibangun 90 persen” kata Max Yekwam.

Wakil Ketua Bakal Klasis GKI Malamoi, Leo Mainolo mengingatkan agar setelah gedung gereja dan pastori dibangun maka pengurus harus mendata seluruh kekayaan sinode ditanah Papua melalui jemaat GKI Petra.

” Setelah dibangun, jaga baik-baik gedung gereja dan pastori, digunakan untuk berbagai keperluan kegiatan gereja, membina rohani secara lebih baik, kemudian catat kepemilikan gedung dan tanah sebagai kekayaan” ujar Leo Mainolo.

Tanah yang dibangun untuk gereja dan pastori bakal jemaat GKI Petra Selewok merupakan persembahan dari keluarga Yeblo, dengan luas 50 X 50 meter, dimana ukuran gedung gereja 14X30, dan pastori dengan ukuran 9 X 11 meter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment